Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan sosialisasi pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku Usaha Menengah dan Kecil (UMK) perseorangan di Medan, Sumatera Utara.
Dalam acara tersebut, Bahlil berdialog dengan sejumlah pelaku UMK, salah satunya adalah Ratnita. Ratnita merupakan penyandang disabilitas tuna netra yang membuka usaha panti pijat.
Kepada Bahlil, Ratnita curhat soal kondisi usahanya yang sempat terseok akibat pandemi. Ia harus menjalankan usahanya sendirian, padahal sebelum pandemi ada tiga orang yang membantunya.
Ia pun menyampaikan harapannya agar kaum disabilitas lebih diperhatikan dan diakui. "(Harapannya) kaum disabilitas diperhatikan, diakui dan kami berharap agar kami terdaftar seperti yang lainnya," kata Ratnita kepada Bahlil, Jumat (21/7/2022).
Mendengar curhatan Ratnita, Bahlil menawarkan sejumlah bantuan. "Ibu mau tempat pijat ibu dibuat bagus? supaya bagus butuh modal berapa?," tanya mantan ketua HIPMI itu.
Ratnita menjelaskan, ia harus mengontrak rumah dengan biaya Rp 13 juta per tahun. Harga tersebut berbeda dengan 7 tahun lalu yang masih sebesar Rp 8 juta.
Di hadapan Bahlil, Ratnita meminta bantuan sebesar Rp 20 juta. Dana tersebut rencananya digunakan untuk perbaikan tempat usahanya yang mulai rusak.
"Oke kalau gitu, Menteri Investasi yang bantu Rp 20 juta. Nanti kalau saya kasih ke BRI, nanti BRI bilang belum memenuhi standar," kata Bahlil, disambut tepuk tangan peserta acara.
Ratnita mengungkapkan terima kasihnya dan sempat meneteskan air mata. Menurut Bahlil, ia mengapresiasi semangat yang ditunjukkan Ratnita dan meminta untuk tetap menjaga semangat.
Simak Video "Video Bahlil Semprot Dirjennya hingga Dirut PLN di DPR: Kurang Ajar Kalian!"
(das/das)