Dolar AS Rp 16.200, Bahlil Beberkan Efeknya ke Sektor Tambang-Energi

Dolar AS Rp 16.200, Bahlil Beberkan Efeknya ke Sektor Tambang-Energi

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 19 Des 2024 17:54 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta -

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menguat ke level Rp 16.200-an. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan dampak pelemahan nilai tukar rupiah ke sektor pertambangan dan energi.

Mulanya, Bahlil menilai pelemahan nilai tukar rupiah ini tak lepas dari kondisi ekonomi global yang masih tidak menentu. Di sektor ESDM, Bahlil menyebut Pertamina menjadi salah satu BUMN yang terpengaruh dalam pelemahan rupiah. Sebab, Pertamina mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG dalam jumlah besar sekitar Rp 500-550 triliun per tahun.

"Nah di sektor ESDM memang salah satu yang membutuhkan dolar paling banyak itu adalah Pertamina. (Alasannya) kita ini mengimpor BBM kita termasuk LPG satu tahun, itu membutuhkan uang sekitar Rp 500 triliun sampai Rp 550 triliun devisa kita keluar," kata Bahlil saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Bahlil juga mengakui nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS memberikan tekanan. Apalagi impor yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan energi, seperti Pertamina membutuhkan dolar AS.

"Dan itu pasti kita tukar dengan dolar. Nah terkait dengan urusan bisnis teman-teman ditambang karena spare part-nya kan harganya dolar pasti akan berdampak. Tapi kita lihat mudah-mudahan mampu di-manage dengan baik oleh pelaku usaha," jelas Bahlil.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Bahlil menekankan pihaknya tengah berupaya menekan impor di sektor energi.

"Nah sekarang tugas kita itu adalah bagaimana mengurangi impor agar kemudian kebutuhan kita terhadap dolar tidak terlalu banyak. Naik atau turunnya sebuah nilai mata uang itu kan tergantung hukum permintaan sebenarnya," imbuh Bahlil.

Sebagai informasi, berdasarkan data RTI, Kamis (19/12), nilai tukar dolar AS pukul 09.10 WIB berada pada level Rp 16.209 atau naik 124 poin (0,77%). Pada perdagangan hari ini, dolar AS dibuka di level Rp 16.085.

(ara/ara)

Hide Ads