Sekar Telkom Tolak Penambahan Direksi
Senin, 19 Jun 2006 14:14 WIB
Jakarta - Rencana PT Telkom Tbk untuk menambah jajaran direksi dari 7 menjadi 9 mendapat tentangan dari Serikat Karyawan (Sekar) perusahaan, yang melihat rencana penambahan direksi tidak memberi nilai tambah."Harusnya kita belajar dari pengalaman, penambahan direksi kalau tidak didukung kesiapan internal dan didasari kebutuhan yang obyektif justru akan berdampak inefisiensi," kata Sekjen Sekar Telkom, Wisnu Adhiwuryanto dalam penjelasan tertulis, Senin (19/6/2006).Sebelumnya, Dirut Telkom Arwin Rasyid mengatakan, Telkom akan mengusulkan penambahan dua direksi kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 30 Juni mendatang. Penambahan dua direksi itu untuk posisi Direktur IT dan Suplai dan Direktur Risk Management. Menurut Arwin, penambahan direksi tersebut untuk mencapai target Telkom menjadi regional player. Wisnu menegaskan, pihak hanya bisa memahami penunjukkan fungsi Information Technology (IT) yang diangkat ke level setingkat direktorat, dan dipimpin seorang direktur. Ini terkait dengan entitas bisnis Telkom yang bergerak di bidang ICT (Information and Communication Technology), sehingga keberadaan seorang direktur IT adalah lumrah karena memang didasari kebutuhan yang jelas. Namun untuk fungsi manajemen resiko ke level direktorat, menurut Wisnu, sangat berlebihan dan berpotensi membuat birokrasi di dalam makin tidak lincah dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin sengit. Sekar menilai penempatan fungsi manajemen resiko setingkat Executive Vice President seperti saat ini sudah memadai.Sekar juga mengingatkan Telkom sangat membutuhkan figur pimpinan yang memiliki strong leadership. Pentingnya strong leadership didasari oleh fakta bahwa Telkom merupakan BUMN besar yang rentan menjadi sasaran kepentingan sempit banyak pihak, eksternal maupun internal. "Hanya figur yang memiliki kepemimpinan yang kuat yang akan mampu membuat Telkom tetap konsisten dalam menjalankan kebijakan-kebijakan strategis yang dibuatnya untuk memajukan perusahaan," ujar Wisnu.
(ir/)