Pemerintah Jamin Ekspor Minyak Sawit ke India-Pakistan Lancar Lagi

ADVERTISEMENT

Pemerintah Jamin Ekspor Minyak Sawit ke India-Pakistan Lancar Lagi

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 22 Jul 2022 11:19 WIB
Workers load palm oil fresh fruit bunches to be transported from the collector site to CPO factories in Pekanbaru, Riau province, Indonesia, April 27, 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Ilustrasi/Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan akan menjamin kelancaran ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke India dan Pakistan. Hal itu dilakukan karena ekspor CPO dari Indonesia ke kedua negara itu tersendat.

"Memang logistiknya. Nanti akan kita bantu. Saya akan ke India mudah-mudahan waktu dekat," ujarnya kepada awak media, di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (22/7/2022).

Zulhas juga memastikan, nantinya berapapun ekspor CPO yang dibutuhkan oleh India dan Pakistan akan dipenuhi. Sebagai informasi, berdasarkan catatan detikcom, setengah kebutuhan CPO India diimpor dari Indonesia.

"Nanti mereka kita jamin India dan Pakistan sawit ini akan lancar kapan pun berapa pun mereka perlu kita kana kirim," tambahnya.

Hal itu akan dilakukan Zulhas demi menggenjot ekspor CPO yang saat ini tersendat dan membuat harga tandan buah segar (TBS) naik. Saat ini jumlah CPO di pabrik sawit melimpah, totalnya mencapai 7 juta ton.

"Tadi sampai hari ini stok di tangki-tangki 7 juta ton. Rupanya itu biang keladinya sehingga harga TBS ga bisa naik ke atas karena pabrik belum kosongkan tangki," ucapnya.

Dalam upaya menggenjot ekspor, Zulhas juga berencana akan menghapus batas pasok pengusaha minyak sawit mentah ke dalam negeri Domestic Market Obligation (DMO) dan aturan harga CPO atau Domestic Price Obligation (DPO).

Untuk diketahui, India, Pakistan, hingga Bangladesh selama ini bergantung kebutuhan CPO dari Indonesia. Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan larangan ekspor, sejumlah kapal membawa CPO ke negara-negara tersebut jadi tersendat. Kemudian hingga kini ekspor ke negara tersebut juga belum lancar.

(eds/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT