Perspektif keempat, industri direct selling ini memiliki kemampuan menampung ribuan pelaku usaha, termasuk para korban PHK yang terus meningkat cukup signifikan sebagai dampak dari Pandemi Covid-19.
"Bisnis penjualan langsung memberikan peluang bagi mereka untuk bangkit menjalankan bisnis serta membangun kemandirian ekonomi. Ini tentu bermakna penting, mengingat hingga Agustus 2021 lalu Kementerian Tenaga Kerja mencatat lebih dari 538 ribu pekerja telah mengalami PHK," tutur Bamsoet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan Direktur Pemberdayaan Usaha, Kementerian Investasi (BPKM), Anna Nurbani yang menyebut, di saat banyak perusahaan terpuruk akibat Pandemi Covid-19, justru industri direct selling semakin berkibar.
"Penjualan secara online yang dilakukan oleh perusahaan dan para membernya mampu menekan angka pengangguran di Indonesia dan mampu menggerakkan roda perekonomian di masa Pandemi ini. Kementerian Perdagangan sendiri telah mencatat industri direct selling mampu memberikan income ke negara sebesar 16,3 triliun dengan melibatkan sekita 5,3 juta mitra usaha," papar Anna Nurbani.
Menurut Anna Nurbani, tahun ini BKPM diarahkan untuk berkontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen, yaitu melalui peningkatan target investasi sebesar 1.200 triliun pada tahun 2022 atau naik 33,3 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kami harapkan dengan tumbuhnya industri direct selling ini tentunya juga pemerintah terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan dunia usaha, termasuk APLI. Bekerja sama dalam memfasilitasi pelayanan perijinan berusaha ataupun untuk memfasilitasi kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha agar ke depan iklim investasi akan semakin kondusif," jelasnya.
Sementara itu, menurut Ketua UmumKtua Umum APLI Kanny V Soemantoro, event dengan tajuk "APLI Membangun Indonesia" ini seharusnya dilakukan tiga tahun lalu sebelum pandemi. "Ini adalah exhibisi perdana APLI selama 38 tahun berkiprah. Harusnya sudah dibuat sejak 3 tahun lalu, tetapi terhalang Pandemi Covid-19. Kami yakin bahwa model bisnis ini, platform kami dan produk kami sudah banyak memberikan kontribusi luar biasa baik karena produknya eksklusif dan platformnya yang mengajak banyak orang menjadi enterpreneur," papar CEO Nuskin ini.
Sekjen APLI Ina Rachman berharap tahun depan bisa mengelar acara serupa dengan lebih besar dan lebih menarik lagi. Selain ingin mendekatkan bisnis direct selling ini kepada masyarakat, acara exhibisi ini juga menjadi sumber informasi lengkap tentang bisnis yang dengan sebutan MLM ini.
"Kami menyadari masih ada stigma negatif tentang MLM. Melalui acara kami ingin memperkenalkan bahwa kami menjual produk luar biasa dan memiliki kriteria khusus. Produk MLM memang bagus-bagus berdasarkan dari inovasi dan penelitian bertahun-tahun sehingga menjadi produk unggulan dari 106 perusahaan anggota APLI," tegas Ina Rachman
(fdl/fdl)