PT Wilmar Padi Indonesia menargetkan akan memulai kemitraan dengan total luas 1.000 hektare tahun depan. Adapun target kemitraan dengan petani padi ini meliputi wilayah Medan, Kuala Tanjung (Sumatera Utara), dan Palembang.
Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia, Saronto mengungkap lewat program kemitraan ini pihaknya akan memberi pendampingan dalam teknik penanaman yang tepat, pengaplikasian sarana produksi pertanian, dan teknik pemanenan yang baik.
"Kami ingin menunjukkan ke petani dengan pengelolaan lahan yang baik, mereka akan memperoleh hasil yang lebih tinggi," kata Saronto dalam keterangan tertulis, Minggu (31/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela panen raya di Ngawi, Jawa Timur pekan lalu, Saronto menjelaskan program kerja sama Wilmar Padi Indonesia ini dilakukan melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) untuk memudahkan koordinasi. Kerja sama ini juga dimaksudkan agar ada tanggung jawab yang jelas.
Ia menambahkan perusahaan akan menyurvei calon mitra untuk memastikan kondisi lahan, seperti bebas banjir dan hama maupun penyakit.
"Ini penting karena akan mempengaruhi hasil panen," tutur Saronto.
Sebagai informasi, Wilmar Padi Indonesia telah menjalin kemitraan dengan kelompok tani di Ngawi dengan lahan garapan seluas 1.000 ha dan di Mojokerto 500 ha. Saronto menilai program ini cukup sukses karena petani antusias bermitra dengan perusahaan. Sebab mereka memperoleh manfaat dari peningkatan produksi dan harga jual yang lebih tinggi.
Ia merinci petani mampu memperoleh peningkatan rata-rata sebesar 15 persen dengan teknik budi daya sesuai pendampingan. Sedangkan harga beli perusahaan saat ini mencapai Rp 5.000-5.200 per kilogram (kg).
Sebagai perusahaan yang bergerak di agribisnis, ungkap Saronto, Wilmar Padi Indonesia memiliki visi berperan aktif ikut membangun dan memajukan pertanian di Indonesia. Salah satunya dengan fokus pada sinergi dan integrasi dalam memberdayakan petani secara berkelanjutan melalui peningkatan produktivitas hasil panen padi dengan pendekatan teknologi pemupukan yang berimbang. Serta menyerap hasil panen petani secara langsung dengan harga yang bersaing.
Adapun Panen Raya di Ngawi yang dilaksanakan di areal kemitraan PT Wilmar Nabati Indonesia pada Selasa (26/7) lalu turut dihadiri Bupati, Kapolres, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan jajaran kepala dinas, serta anggota kelompok Tani Kabupaten Ngawi. Acara berjalan lancar dan diiringi tarian serta gamelan kelompok seni Ngawi.
Program kemitraan tersebut merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintah swasembada pangan (beras). Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi bahwa pengembangan benih padi sangat penting dalam rangka meningkatkan produksi padi nasional, sehingga Indonesia sebagai negera besar mampu menguatkan sektor pangan agar terhindar dari kemungkinan adanya krisis pangan global.
PT Wilmar Padi Indonesia merupakan anak usaha dari Grup Wilmar atau Wilmar International Ltd, perusahaan sawit raksasa yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini bergerak di bawah pengelolaan Wilmar International Group.
(ega/ega)