Meski kuliah di fakultas ekonomi, Izma Widya Yuliansya mengaku tak punya bakat dan kemampuan berbisnis. Karena itu, keterampilannya membuat produk kerajinan hingga memasak dilakoninya sebatas hobi semata. Beda dengan suaminya, Dzulqarnain Fachmi, yang hobi berbisnis apa saja tapi kurang fokus.
Hingga suatu hari di 2017, keduanya sepakat untuk memadukan kedua kemampuan berbeda itu dan melakukan joint effort. Usaha yang digarap adalah kuliner, khususnya dimsum dan nasi kuning.
"Semula kami mengerjakannya sebagai sambilan karena aku kan kerja di Pertamina dan suami PNS di Direktorat Pajak," kata pendiri dan pemilik katering Dapur Bu Sastro, Izma W. Yuliansyah kepada detikcom di kawasan Kemang, Rabu (27/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena terbiasa memasak sejak masih single, dia bertugas mengolah menu mengikuti resep eyangnya di Malang, Sundari Kamari Sastromihardjo. Sang suami lebih banyak membantu promosi dan memasarkan di media sosial.
Customer pertama tentu adalah dari lingkungan teman-teman di kantor masing-masing. Seiring makin gencarnya prmosi di media sosial, pemesan mulai beragam dari sekitar Jabodetabek.
"Kami pernah mendapat pesanan dari Mahkamah Konstitusi 1500 pieces dimsum. Di waktu lain ada Bapak Jenderal yang mendapat promosi memesan 70 tumpeng nasi kuning," kata Izma.
![]() |
Memasuki masa pandemi, dia berusaha survive dengan melakukan diversifikasi pasar. Bersama suami dan tim manajemen, mereka bahu-membahu mencari dan menciptakan peluang mengikuti pasar yang terkena pembatasan serba ketat.
Dari yang semula lebih banyak melayani pesanan retail, kemudian masuk ke perusahaan-perusahaan besar. Mereka menawarkan menu makan siang bagi para pegawai yang kesulitan akses untuk ke kantin, atau yang tak punya waktu menyiapkan menu sendiri dari rumah.
Siapa saja perusahaan besar yang jadi kliennya? Lihat di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Mari Merapat, Ada Diskon Sampai 50%+20% di Transmart!"
[Gambas:Video 20detik]