Tegas! Zulhas Minta Pengusaha Pasok CPO Dalam Negeri dan Produksi Minyakita

Tegas! Zulhas Minta Pengusaha Pasok CPO Dalam Negeri dan Produksi Minyakita

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 01 Agu 2022 15:38 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan Rapat Kerja Perdana Kementerian Perdagangan bersama Komisi VI DPR RI dalam rangka membahas RUU tentang Pengesahan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK CEPA). Dalam agenda tersebut Mendag Zulkifli Hasan memaparkan hal yang berkaitan dengan rapat kerja tersebut, tidak lupa juga menjelaskan mengenai progres dari Minyak Goreng yang selama ini menjadi masalah di Masyarakat. Minyak goreng kemasan Minyakita.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan/Foto: dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta agar para pengusaha sawit untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebanyak 3,4 juta ton minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

"Kita minta betul-betul kita sudah lakukan agar mereka semua komit (pengusaha) untuk suplai 3,4 juta ton CPO dalam negeri. Karena kalau nggak nanti harga bisa naik lagi. Kita minta semua pihak patuhi apa yang sudah diputuskan bersama," kata dia saat ditemui di Ruangannya di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).

Kebutuhan dalam negeri 3,4 juta ton CPO itu termasuk produksi minyak goreng curah dan minyak goreng curah yang dikemas dalam kemasan sederhana (Minyakita).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya 3,4 juta ton itu ya untuk minyak goreng curah dan Minyakita juga sama itu satu paket nggak beda atau nggak terpisah," lanjutnya.

Saat ini menurut Zulhas harga TBS seharusnya sudah di atas Rp 2.000/kg karena sejumlah relaksasi dari pemerintah termasuk penghapusan pungutan ekspor (PE). Namun, ia mengakui saat ini TBS petani masih dibeli murah oleh pengusaha.

ADVERTISEMENT

"Kenapa belinya murah? Harusnya di atas Rp 2.000/kg ini kita minta. Kalau ini tidak bisa, terpaksa saya usulkan kembali pungutan ekspor dibuka kembali. Kita sudah lakukan untuk kebaikan para produsen, para pabrik, eksportir sudah kita lakukan semua. Tetapi kalau tidak bisa melakukannya terhadap TBS. Kita akan mempertimbangkan evaluasi kebijakan yang sudah dilakukan," jelasnya.

Berdasarkan data yang diterima detikcom dari Kemendag, distribusi minyak goreng Rp 14.000/liter di Indonesia sebanyak 63.994 titik. Untuk Warung Pangan 1.990 titik, Si Gurih 15.919 titik, dan Simirah 46.085 titik.

Laporan distribusi minyak goreng curah Rp 14.000/liter oleh Warung Pangan selama 12 April sampai 28 Juli 2022, volume minyak goreng terjual 1.215.754 liter dengan nilai transaksi Rp 17,02 miliar. Sementara dari laporan distribusi Si Gurih volume minyak goreng terjual Rp 11.114.206 liter dengan nilai transaksi Rp 155,6 miliar.

(ara/ara)

Hide Ads