Layanan menonton film secara streaming kini menjadi salah satu kebutuhan hiburan masyarakat. Dalam riset Populix berjudul Indonesian Video Entertainment on Demand Consumption disebutkan paling banyak orang yang langganan adalah pada rentang usia 18-25 tahun.
Kemudian wilayah Jakarta mnduduki peringkat pertama yaitu 43% dan kota lain di Indonesia 27%. Hasil riset juga menyebutkan jika kelas pekerja paling banyak berlangganan dengan 64%.
Riset Populix juga menyebutkan jika video entertainment on demand (VOD) terus mengalami pertumbuhan dalam beberapa waktu terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang rela merogoh kocek hingga Rp 250 ribu per bulan untuk menonton film favoritnya di mana saja dan kapan saja," tulis riset tersebut dikutip Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Dompet Digital Bertaburan, Siapa Jagoannya? |
Ke depan langganan ini diprediksi akan semakin banyak karena orang semakin membutuhkan hiburan. Lalu untuk jenis langganan ada 56% orang yang berlangganan secara pribadi, lalu berbagi dengan orang dekat 18%, menggunakan layanan gratis 18%.
Untuk biaya langganan mulai dari kurang Rp 100 ribu 37%. Lalu Rp 100 ribu - Rp 250 ribu 53%, Rp 250 ribu - Rp 500 ribu 8% dan Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribu sebanyak 2%.
Alasan orang membayar biaya langganan ini karena mereka menilai bisa menonton kapan saja, lalu banyak pilihan film menarik, hiburan, tayangan yang baru, mudah digunakan, tak ada iklan sampai biaya langganan yang terjangkau.
Kemudian untuk asal tayangan drama Korea masih menduduki peringkat pertama dengan 73%, lalu Amerika Serikat (AS) 69%, Indonesia 67%, Eropa dan Jepang 43%, Thailand 23%, China 22% dan Amerika Latin 20%.
Kebanyakan penonton drama Korea adalah perrmpuan 88%, AS laki-laki 76%. Indonesia laki-laki 71% dan perempuan 63%.
(kil/dna)