Transformasi pada BUMN diklaim menunjukkan hasil. Hal itu tercermin dari laba perusahaan pelat merah yang terus meningkat.
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan laba konsolidasian BUMN tahun 2020 sebesar Rp 13 triliun. Pada 2021 laba BUMN meningkat menjadi Rp 126 triliun.
Erick menargetkan, laba BUMN tahun ini ditargetkan tembus Rp 144 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah karena kami terus bertransformasi hasilnya sudah, laba BUMN yang dulu hanya Rp 13 triliun terima kasih kepada direksi komisaris dan seluruh pegawai BUMN yang nanti juga kalian merupakan pegawai BUMN, keluarga besar BUMN kita bisa meningkatkan labanya menjadi 126 triliun. Cukup? Tidak. 2022 ini para direksi saya targetin harus naik ke Rp 144 triliun," jelas Erick Thohir di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Kontribusi BUMN terhadap negara meningkat. Kontribusi melalui pajak, PNBP dan dividen tercatat Rp 1.130 triliun pada periode 2017-2019. Pada periode 2020-2022 kontribusi BUMN kepada negara jadi Rp 1.198 triliun.
"Saat COVID, 3 tahun COVID, kontribusi kita kepada keuangan negara berupa pajak, PNBP, dividen, sekarang Rp 1.198 triliun, naik Rp 68 triliun pada saat COVID. Artinya apa? Bisa. Jangan mengeluh gara-gara suasana," terangnya.
Sementara, rasio utang terhadap modal turun. Tercatat, rasio utang terhadap modal tahun 2020 sebesar 39%, lalu turun menjadi 35% di 2021.
"BUMN lihat rasio utangnya turun dari 39% ke 35%, artinya apa? BUMN sehat. Tapi tolong jangan takabur harus dijaga terus agar terus sehat terus berkontribusi untuk negara," ujar Erick.