Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan membuat hubungan AS dan China tegang. Pertemuan ini disebut-sebut membuat China geram.
Akademisi dari Universitas Yale yang juga mantan ekonom The Federal Reserve (Bank Sentral AS) Stephen Roach menilai kondisi ini bisa memperburuk keadaan.
"Ini bermain baik untuk politik lokal di Amerika Serikat dan di Taiwan, tetapi tidak bermain baik untuk kekuatan geostrategis yang mendorong kedua negara ini terpisah," ujar Stephen Roach dikutip dari CNBC, Rabu (3/8/2022)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepemimpinan di AS dan China untuk mengatasi konflik ini dikompromikan, ini pada dasarnya menuangkan garam ke dalam luka terbuka bagi China," tambah Roach, yang juga mantan Kepala Morgan Stanley Asia.
Pemerintah AS memang belum pernah mengunjungi Taiwan dalam waktu 25 tahun terakhir. China menyebut kunjungan ini sebagai pelanggaran berat.
Pasalnya AS selama ini hanya mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintah resmi China. Meskipun AS juga tetap menjalin hubungan tak resmi dengan Taiwan.
Sementara itu dalam konferensi pers, Nancy Pelosi mengatakan Taiwan merupakan simbol demokrasi dan kontras dengan sistem politik di China daratan dan Hong Kong.
Pelosi pun mendapat banyak pujian dari kubunya. Mantan Direktur Komunikasi di Komite Nasional Partai Republik Doug Heye mengaku bangga dengan apa yang dilakukan Pelosi. Dia bahkan menyebut Pelosi adalah orang yang bisa menjadi dirinya sendiri.
Namun lawatan Pelosi ini justru membuat masalah baru untuk pemerintahan Presiden Joe Biden. Pemerinta AS pun memastikan kunjungan Pelosi ke Taiwan tidak menyangkut hal apapun terkait kebijakan AS terhadap China atau Taiwan.