Waduh! Airlangga Bilang Stok Gandum Cuma Cukup Sampai Oktober

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 05 Agu 2022 20:30 WIB
Foto: DW (News)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan stok gandum dalam negeri saat ini hanya bisa bertahan hingga maksimal Oktober. Adapun jumlah kebutuhan gandung per tahun di Indonesia sebanyak 11,8 juta ton.

Saat ini industri gandum terus mempersiapkan stok gandum, kala berbagai negara lain saat ini tengah menyetop ekspor gandumnya. Seperti diketahui, negara yang menyetop ekspor gandum di salah satunya Ukraina.

"Terkait dengan diversifikasi yang dilakukan oleh pemerintah mulai dari untuk menggantikan komoditas misalnya gandum butuhnya 11,8 juta ton," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).

"Ini hampir seluruh industri sudah mempersiapkan sampai dengan relatif aman sampai dengan bulan September-Oktober," lanjutnya.

Airlangga mengatakan dalam mengantisipasi kelangkaan gandum, pemerintah akan melakukan diversifikasi dengan mengembangkan sorgum di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu dikatakan oleh Airlangga tengah didalami oleh pemerintah.

"Pemerintah sendiri menyiapkan substitusinya, kemarin baru di rapat internalkan, yaitu dalam persiapan pengembangan sorgum dalam bentuk prototype di NTT Flores, juga pengembangan tanaman sagu sedang didalami oleh pemerintah, dan kesiapan dari cassava," kata dia.

Stok pangan lainnya seperti beras dikatakan masih ada 7 juta ton lagi. Begitu juga dengan jagung, kedelai, hingga daging, diyakini stoknya aman hingga akhir tahun.

"Tentu komoditas-komoditas lain yang seperti daging, kedelai, dan yang lain itu pemerintah relatif melihat dari segi impornya terutama kedelai dilakukan oleh banyak pihak swasta," tutupnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Airlangga sempat mengatakan ada sembilan negara yang menyetop ekspor gandum di antaranya Kazakhstan, India, Afghanistan, Algeria, Kosovo, Serbia, dan Ukraina. Sementara, Indonesia punya sejumlah alternatif seperti sorgum, sagu, dan singkong.



Simak Video "Suasana Pertemuan Erdogan-Putin, Bahas Potensi Krisis Pangan"

(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork