Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku sering bernegosiasi alot dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Hal itu disampaikan saat menanggapi permintaan Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) untuk menaikkan tunjangan pensiun.
Meski sering bernegosiasi alot, Prabowo mengakui Sri Mulyani merupakan Menteri Keuangan yang hebat karena bisa mengendalikan keuangan negara. Pujian itu disampaikan dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) PPAD, Jumat (5/8/2022) lalu.
"Tapi begini, kita harus jujur, kita harus fair, saya juga sering negosiasi alot sama Menteri Keuangan. Tapi sebenernya Menteri Keuangan kita harus kita akui juga, Menteri Keuangan kita cukup hebat bisa mengendalikan keuangan negara seperti ini. Indonesia dihormati di seluruh dunia, kita negara yang tidak pernah default," kata Prabowo.
Sebelumnya Ketua Umum PPAD, Letjen TNI (Pur) Doni Monardo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan tunjangan bagi para purnawirawan TNI Angkatan Darat. Jokowi sendiri tak janji memenuhi permintaan itu karena beratnya beban APBN.
Sikap Jokowi tersebut, dijelaskan oleh Prabowo bahwa pemerintah harus menghitung ulang beban anggaran. "Tadi Presiden mengatakan beliau niat untuk memperbaiki, tapi harus berunding hitung-hitungan sama Menteri Keuangan," ujar Prabowo.
Nah di situ lah Ketua Umum Partai Gerindra itu menuturkan sering bernegosiasi alot dan memuji Sri Mulyani. Kementerian Pertahanan sendiri merupakan kementerian dengan alokasi anggaran terbesar di APBN dari tahun ke tahun.
Pada APBN 2022 ini sendiri, Kementerian Pertahanan mendapat alokasi anggaran Rp 133,9 triliun. Angka itu naik 13,28% dari 2021 yang sebesar Rp 118,2 triliun.
Sayangnya dalam realisasinya, terjadi pemangkasan anggaran oleh Kementerian Keuangan karena adanya realokasi termasuk untuk membiayai penanganan pandemi COVID-19. Hal itulah yang sering memicu negosiasi antara kementerian teknis pemilik anggaran, dengan Sri Mulyani yang mengelola anggaran.
(aid/dna)