Ekspor China Melesat 18% Gara-gara Permintaan Asia Tenggara, Termasuk RI?

Ekspor China Melesat 18% Gara-gara Permintaan Asia Tenggara, Termasuk RI?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 08 Agu 2022 08:55 WIB
Bendera China
Foto: Shutterstock

Kepala Ekonom sekaligus Kepala Penelitian di Jones Lang Lasalle Inc, Bruce Pang mengatakan meningkatnya ekspor Juli mungkin didukung oleh permintaan terpendam dari Asia Tenggara karena pasokan berkurang dan pabrik-pabrik di sana meningkatkan produksi.

"Selain itu di tengah suku bunga riil negatif dan inflasi yang melonjak, beberapa pelanggan Eropa dan AS mungkin telah memesan di muka untuk memastikan mereka memiliki barang dengan biaya lebih rendah," tambahnya.

Analis senior di Zhixin Investment Research Institute, Chang Ran mengatakan meski pertumbuhan ekspor tinggi didukung oleh faktor harga, volume barang ekspor turun pada Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat ke depan pada paruh kedua tahun ini, ekspor diperkirakan akan bertahan dalam jangka pendek, tetapi melemahnya permintaan eksternal dapat menekan mereka pada kuartal keempat," kata Chang.

Di sisi lain, impor China pada bulan lalu melemah dari yang diharapkan, menunjukkan permintaan domestik tetap lemah. Impor naik 2,3% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan 1% bulan Juni dan meleset dari perkiraan kenaikan 3,7%.

ADVERTISEMENT

"Meskipun ada peningkatan permintaan domestik di tengah pelonggaran langkah-langkah pengendalian COVID, kinerja yang lemah dari sisi produksi menyeret impor," kata seorang peneliti di CITIC Securities, Xu Shuzheng.

Sementara itu, impor minyak mentah pada Juli turun 9,5% dari tahun sebelumnya karena permintaan bahan bakar dalam negeri pulih lebih lambat dari yang diharapkan karena wabah virus baru itu.


(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads