Ada hal besar yang tengah menjadi sorotan dunia usai Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Hal besar itu berkaitan dengan chip.
Di Taiwan sendiri ada perusahaan pembuat chip terbesar di dunia yang bernama Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., atau TSMC. Menariknya saat mengunjungi Taiwan, Pelosi sempat bertemu dengan Chairman TSMC Mark Liu.
Pertemuan itu menjadi tanda betapa pentingnya semikonduktor bagi keamanan nasional AS dan peran integral yang dimainkan perusahaan dalam membuat chip paling canggih.
Semikonduktor sendiri dibutuhkan dalam banyak produk, mulai dari ponsel cerdas hingga mobil dan lemari es. Produk ini telah menjadi bagian penting dari persaingan AS dan China atas teknologi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Baru-baru ini, kekurangan semikonduktor telah mendorong AS untuk mencoba mengejar ketinggalan dengan Asia dan mempertahankan keunggulan atas China dalam industri ini.
"Status diplomatik Taiwan yang belum terselesaikan akan tetap menjadi sumber ketidakpastian geopolitik yang intens. Bahkan perjalanan Pelosi menggarisbawahi betapa pentingnya Taiwan bagi kedua negara," kata Reema Bhattacharya, kepala penelitian Asia di Verisk Maplecroft, dilansir dari CNBC, Kamis (4/8/2022).
Kunjungan Pelosi ke Taiwan dan pertemuan dengan TSMC menunjukkan AS butuh Taiwan untuk pasokan chip. TSMC sendiri perusahaan yang memproduksi chip yang dirancang oleh perusahaan lain. TSMC memiliki banyak klien besar mulai dari Apple hingga Nvidia, serta beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Ketika AS tertinggal dalam pembuatan chip selama 15 tahun terakhir atau lebih, perusahaan seperti TSMC dan Samsung Electronics di Korea Selatan, terus maju dengan teknik pembuatan chip mutakhir. Meskipun mereka masih mengandalkan alat dan teknologi dari AS, Eropa, dan tempat lain, TSMC khususnya, berhasil mengukuhkan posisinya sebagai pembuat chip top dunia.
TSMC menyumbang 54% dari pasar pengecoran global, menurut Counterpoint Research. Taiwan sebagai negara menyumbang sekitar dua pertiga dari pasar pengecoran global saja ketika mempertimbangkan TSMC bersama pemain lain seperti UMC dan Vanguard. Itu menyoroti pentingnya Taiwan di pasar semikonduktor dunia.
Namun yang menjadi masalah adalah China selama ini tidak menganggap Taiwan sebagai negara. Mereka menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang perlu dipersatukan kembali dengan daratan.
Beijing selama berminggu-minggu sudah memperingatkan Pelosi untuk tidak datang ke Taiwan. Selama kunjungannya, China bahkan meningkatkan ketegangan dengan melakukan latihan militer.
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran akan ada invasi yang dilakukan China ke Taiwan. Jika itu terjadi, dikhawatirkan akan memengaruhi struktur kekuatan pasar chip global. Ada ketakutan invasi dapat menghentikan pasokan chip mutakhir ke seluruh dunia.
"Kemungkinan besar, China akan 'menasionalisasikannya,' (TSMC) dan mulai mengintegrasikan perusahaan, dan teknologinya, ke dalam industri semikonduktornya sendiri," kata Abishur Prakash, salah satu pendiri perusahaan penasihat Center for Innovating the Future
Liu dari TSMC mengatakan kepada CNN jika terjadi invasi ke Taiwan maka mungkin pabrik tidak beroperasi. Sebab perusahaan tidak akan membiarkan pihak lain mengendalikan TSMC dengan paksa.
(das/das)