Kementerian Perdagangan meluncurkan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37, sebuah pameran dagang terbesar di Indonesia. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas meyakini bahwa tahun ini jumlah transaksi dalam gelaran tersebut bisa mencapai US$ 10 miliar atau setara Rp 148 triliun (kurs Rp 14.800).
"Kami optimistis, Trade Expo Indonesia ke-37 tahun ini akan mencatat transaksi US$ 10 miliar. InsyaAllah, mudah-mudahan," katanya dalam Launching The 37th Trade Expo Indonesia "Strengthening Global Trade for Stronger Recovery", Rabu (10/8/2022).
Menurut Zulhas, acara Trade Expo yang bertemakan "Strengthening the Global Trade for Stronger Recovery" diharapkan menjadi kegiatan yang dapat menjadi titik balik kembalinya geliat ekonomi Indonesia dan global pasca pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TEI ke 37 akan memberikan kemudahan kenyamanan bagi para pengunjung dan buyer dan dapat melihat langsung produk-produk berkualitas yang dipamerkan menggunakan platform digital sehingga kegiatan interaktif antar seller dan buyer berjalan lebih efisien dan efektif," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Didi Sumedi mengatakan target transaksi dalam Trade Expo ke-37 ini akan lebih tinggi 65% dari tahun sebelumnya.
"Kami targetkan pada tahun ini Indonesia akan mudah-mudahan bisa menghadirkan 1000 exhibitor, 66 ribu visitor baik offline maupun online dan buyers mancanegara dengan transaksi dagang US$ 10 miliar atau kami targetkan naik 65% dari capaian tahun lalu," ucapnya.
Didi menjelaskan, untuk tahun 2021, pelaksanaan Trade Expo Indonesia ke 36 diikuti oleh 834 peserta, dengan buyer sejumlah 8.220 dan visitor sejumlah 32.030 mancanegara. Untuk transaksi dagang pada saat itu mencapai US$ 6,1 miliar.
"Untuk itu dalam pemulihan ekonomi nasional kami optimis bahwa trade Expo Indonesia ke-37 yang pada tahun ini diselenggarakan secara Hybrid dan akan lebih banyak eksibitor, visitor dan Buyer," tutupnya.
(das/das)