LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir untuk 5 Koperasi di Bali

LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir untuk 5 Koperasi di Bali

Hanifa Widyas Sukma Ningrum - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2022 19:23 WIB
Pemberian Dana Bergulir Koperasi di Bali
Foto: LPDB-KUMKM
Jakarta -

Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyalurkan dana bergulir untuk 5 koperasi di Bali. Pemberian dana tersebut dilakukan dalam rangka memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang meningkat usai menurun drastis akibat pandemi COVID-19.

Kelima koperasi tersebut adalah KSP Sari Sedana Luwih yang mendapatkan dana bergulir sebesar Rp 3 miliar, Koperasi Konsumen Lumbung Merta Sari sebesar Rp 3 miliar, KSP Puskop Jagadhita Kabupaten Badung sebesar Rp 4,9 miliar, KSP Sari Sedana Bali sebesar Rp 4,950 miliar, dan KSP Werdhi Mekar Sari Sedana sebesar Rp 4 miliar.

"LPDB-KUMKM itu kepanjangan tangan Pemerintah. Jadi, di mana titik-titik yang mengangkat perekonomian masyarakat, terlebih yang terkena dampak pandemi, maka LPDB-KUMKM harus hadir," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dalam keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022).

Di sela-sela acara Sinergi Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Bidang Pendanaan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bertema Cerita Kriya, di kawasan Tanjung Benoa, Bali, Selasa (9/8), Supomo mengungkapkan selama pandemi pihaknya sudah beberapa kali melakukan kegiatan di Bali, salah satunya adalah dengan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dana Bergulir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama pandemi, LPDB-KUMKM tidak menyalurkan dana bergulir di Bali. Karena memang, perekonomian di Bali sedang terpuruk, bahkan sempat minus pertumbuhan ekonominya. Namun, setelah meningkat kembali dan positif, LPDB-KUMKM kembali menyalurkan dana bergulir untuk koperasi di Bali," jelas Supomo.

Supomo melanjutkan penyaluran dana bergulir tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama. "Kalau koperasinya benar dan sehat, di saat kondisi buruk seperti pandemi yang lalu, pasti tidak berani mengajukan dana bergulir," kata Supomo.

Namun, para pelaku koperasi kembali berani mengajukan pinjaman dana bergulir ketika pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali mulai kembali menggeliat dan tumbuh. Terlebih lagi, Gubernur Bali memiliki program strategis penumbuhan ekonomi masyarakat Bali tidak lagi bergantung 100% dari sektor pariwisata di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

"Seperti diutarakan Gubernur Bali, bahwa pertumbuhan ekonomi di Bali sempat minus 9%. Sekarang sudah kembali tumbuh positif 3%. Kalau tidak kita dukung, takutnya ekonomi masyarakat kembali loyo. Ini juga sesuai dengan arahan dari MenkopUKM," imbuh Supomo.

"Maka, LPDB-KUMKM turut membantu melalui penyaluran dana bergulir untuk koperasi di sektor-sektor lain, seperti pertanian, kreatif, kriya, hingga ekonomi digital," lanjutnya.

Tidak hanya itu, LPDB-KUMKM bersama Dekranas dan Dekranasda Bali juga akan menggelar kegiatan sinergis Cerita Kriya dalam memberdayakan UMKM di Bali pada Senin (29/8) mendatang.

"Anggota Dekranas itu merupakan anggota koperasi. Sehingga, secara tidak langsung, LPDB-KUMKM hadir di situ," tandas Supomo.

Klik halaman selanjutnya >>>


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Konsumen Lumbung Merta Sari I Made Sudiana menjelaskan koperasi yang sudah berusia 19 tahun dan memiliki aset sebesar Rp 45 miliar itu memiliki bidang usaha utama, yakni mini market.

Adapun unit usaha lainnya adalah jasa penjualan properti dan kendaraan bermotor, hingga unit usaha simpan pinjam. Sudiana menambahkan dana bergulir akan digunakan untuk pengembangan usaha dagang milik anggota.

"Dari jumlah anggota sebanyak 290 orang, 40% lebih merupakan pelaku usaha di sektor perdagangan. Yang bergerak di sektor pariwisata belum, karena kondisi belum stabil," kata Made Sudiana.

Oleh karena itu di masa mendatang, Sudiana menyebutkan edukasi terhadap anggota yang tadinya bergerak di sektor pariwisata untuk mencoba beralih ke sektor lain akan dilakukan oleh koperasi.

"Tujuannya, agar anggota tidak terlalu fokus di pariwisata saja. Banyak sektor usaha lain yang bisa dikembangkan," tukasnya.

Sementara Ketua KSP Sari Sedana Bali (Karangasem) I Kadek Oka Astika mengatakan jumlah anggota koperasi sebanyak 2.900-an. Dari keseluruhan anggota tersebut, banyak yang bergerak di sektor usaha pertanian, peternakan, dan perkebunan. Namun, tidak sedikit juga yang ada di sektor perdagangan.

"Dana bergulir akan kita pergunakan untuk memperkuat modal usaha anggota," ungkap Oka Astika.

Selain itu, sektor kerajinan milik anggota juga tak luput dari sentuhan pembiayaan dari KSP Sari Sedana Bali yang sudah berusia 20 tahun dan beraset Rp 73 miliar. "Kita tidak lepaskan sektor kerajinan, karena memang awalnya bentuk koperasi kita adalah koperasi kerajinan," ujar Oka.

Setelah berubah menjadi KSP, koperasi fokus dalam pembiayaan dan perkuatan modal usaha milik anggota. Artinya, koperasi yang siapkan modal dan juga pasarnya. "Koperasi yang membeli produk dari anggota," tukas Oka.

Ke depan, KSP Sari Sedana Bali akan lebih memperkuat permodalan usaha milik anggota di sektor pertanian. "Kita akan terus perkuat sektor pertanian," pungkas Oka.

Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Gubernur Bali Wayan Koster.


Hide Ads