Mal Blok M di kawasan Jakarta Selatan pernah mengalami masa jaya. Saat masa jayanya, mal ini dipenuhi oleh pedagang dan pembeli.
Bahkan, pedagang menyebut, untuk berjalan di mal ini sulit karena saking ramainya. Ramainya mal membuat pedagang mudah mengeruk untung.
"Kalau dulu mah jangan ditanya omzet sehari bisa Rp 12 jutaan, sekarang Rp 100 ribu aja susah," kata Momo, salah seorang penjaga ruko pakaian kepada detikcom, di Mal Blok M Jakarta, Kamis (11/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, kondisi Mal Blok M jauh berbeda. Mal ini sepi di mana banyak ruko tutup dan jarang pengunjung yang melintas. Bahkan, Momo mengaku sempat ada momen dalam sehari tidak menjual satu helai pun pakaian dari rukonya.
Kondisi penjaga ruko atau karyawan seperti Momo pun kini tengah terombang-ambing. Apalagi, tersiar kabar jika mal ini akan ditutup.
"Ini ngabisin kontrak gedung doang, habis itu sudah selesai September, ini gedung mau tutup, katanya. Saya juga namanya karyawan kan nggak begitu tahu, yang tahu kan bos. Denger-denger dari karyawan sini sih gitu, September udah pengalihan tanda tagan ke pemda," ujarnya.
Berikut fakta-fakta mengenai Mal Blok M yang jadi 'kota mati':
1. Kondisi Mal Blok M saat Jaya
Penjaga toko sepatu Agung, mengatakan, mal ini dulu sangat ramai. Apalagi, ketika momen jelang Lebaran di mana untuk jalan saja sulit.
"Kalau dulu mah ramai, orang mau lewat, hari puasa, menjelang Lebaran, orang lewat nggak bisa los kaya gini, dempet-dempetan dia saking full," katanya.
Lanjut Agung, saat masa jayanya, banyak ruko buka di Mal Blok M. Di kawasan ini, ada juga Ramayana dan Robinson yang kerap menawarkan diskon.
"Itu yang narik orang dari daerah-daerah, dari mana daerah pasti belanjanya, daripada kebayakan ke Tanah Abang, banyakan ke sini," ujarnya.
Sementara, Momo mengaku, dirinya tak bisa santai ketika mal ini sedang jaya-jayanya. Sebab, mal sangat ramai.
"Aktivitas dulu di sini mah nggak ada duduk-duduk begini. Berdiri mulu karena ramai. Ini mah apaan, tidur juga bisa," kata wanita berambut cepak tersebut.
Dia mengatakan, kala itu pengunjung akan susah melintas di mal karena saking padatnya. Dia mengatakan, banyak pedagang yang membuka lapak di kawasan mal ini, tidak hanya di ruko tapi juga di jalan akses mal.
"Padat banget lewat aja susah ibaratnya, di tengah-tengah juga banyak yang jual. Di tengah-tengah sini penuh dulu," ujarnya.
Simak Video "Video: Blok M Hub Jadi Wajah Baru Masa Depan Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]