Bukan Indomie yang Pertama, Ini Sejarah Mi Instan Masuk ke Indonesia

Bukan Indomie yang Pertama, Ini Sejarah Mi Instan Masuk ke Indonesia

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 14 Agu 2022 07:30 WIB
a bowl of noodles
Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario
Jakarta -

Mi instan menjadi makanan yang populer juga di Indonesia. Berbagai merek hingga varian rasa cukup banyak bermunculan saat ini. Biasanya, masyarakat familiar dengan merek Indomie.

Tapi ternyata, mi instan pertama di Indonesia adalah merek Supermi. Mengutip dari berbagai sumber, mi instan pertama di Indonesia masuk diekspor dari negara asalnya yakni Jepang. Karena larisnya produk makanan itu, akhirnya pabrik mi instan pertama dibangun di Cijantung, Jakarta pada Juli 1968.

Pabrik tersebut merupakan milik PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan yang bekerja sama dengan perusahaan Sankyo Shokuhin Kabushiki Kaisha, asal Jepang. Saat itu merek mi instan pertama adalah Supermi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, Supermi menjadi pionir mi instan di Indonesia yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1968. Kemudian, perusahaan berganti menjadi PT Supermi Indonesia.

Pada 1976, Supermi mulai memvariasikan rasa mi instan produksinya dengan menghadirkan rasa kaldu ayam, salah satu produk terfavorit keluarga Indonesia hingga kini, demikian dikutip dari laman resmi Supermi.

ADVERTISEMENT

Berlanjut pada 1986, PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation yang sekarang menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

Gemilangnya Supermi cukup cerah hingga sampai saat ini. Pada 2005 Supermi berhasil memecahkan Guinness World Records untuk "The Largest Serving of Noodles" dengan berat 4,171.7 kg atau sebanyak 27,700 blok mi Supermi di Semarapura, Bali.

Mengingat mi instan yang mengedepankan kesehatan meski dibuat instan, Supermi juga telah mengeluarkan inovasi Supermi Nutrimi Rasa Steak Ayam, mi instan pilihan lebih sehat dengan mie yang dibuat dengan brokoli dan topping sayuran jagung dan wortel.

Di tengah-tengah Supermi berdiri dan meluas, pada 1972 barulah masuk juga Indomie sebagai pesaing yang dirintis Djajadi Djaja dan kawan-kawan. Lalu 10 tahun kemudian, masuklah penguasa industri mi instan saat ini, Salim Group dengan merek Sarimi.

Dikutip dari laman resmi Indomie, produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.

Titik balik Indomie dan kawan-kawan mendominasi ada di halaman berikutnya.

Puncaknya pada tahun 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng.

Baik Indomie, Supermi dan Sarimi sejak 1980-an telah mendominasi penjualan mi instan di Indonesia. Ketiga merek tersebut kini diproduksi oleh Indofood CBP Sukses Makmur.

Selain Indomie dan Supermi, saat ini berbagai macam merek mi instan juga telah lama menemani masyarakat Indonesia, mulai dari Sarimi, Sakura, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam.

Belum lagi merek-merek baru lainnya, misalnya dari Wings Food adalah Mie Sedaap, Eko Mie, So Yumie dan Mie Suksess. Kemudian pemain lama yakni merek mi dari Nissin juga masih banyak di pusat perbelanjaan Indonesia, Gekikara Ramen, Nissin Ramen (Mikuya), Top Ramen, UFO, dan Cup Noodles.



Simak Video "Video: Pernyataan Indofood soal 3 Varian Indomie Ditarik Australia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads