Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan pemerintah berhasil menggenjot pembangunan Indonesia Sentris. Maksudnya, pembangunan ekonomi dilakukan merata di seluruh wilayah bukan hanya di Pulau Jawa.
Pertumbuhan investasi menurutnya telah meningkat tajam tahun ini dan 52% di antaranya berada di Luar Jawa. Hal ini menurutnya membuat ekonomi tumbuh pesat dan merata.
"Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris," papar Jokowi saat memberikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi pun memaparkan kinerja ekonomi Indonesia yang tumbuh positif hingga kuartal II tahun ini. Ekonomi tumbuh 5,44%. Di sisi lain neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut.
"Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp 364 triliun," kata Jokowi.
Adapun data realisasi investasi sepanjang periode April-Juni atau triwulan II-2022 mencapai Rp 302,2 triliun. Jumlah ini meningkat 7% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang semester I-2022 mencapai Rp 584,6 triliun atau meningkat 32% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan II lebih unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi Rp 157,1 triliun atau 52% dari total investasi, meningkat 38% dari periode yang sama di tahun 2021. Adapun investasi di luar Pulau Jawa mendapat kontribusi yang besar dari Sulawesi Tengah di peringkat ketiga dan Riau di peringkat kelima.
Selain dua daerah tersebut, posisi lima besar diduduki oleh provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Capaian realisasi pada triwulan II menyerap tenaga kerja 320.534 orang, sedangkan selama periode Januari-Juni 639.547 orang.
Lihat Video: Di Sidang Tahunan, Jokowi Akui Tahan Harga BBM Agar Tak Melambung