Simak Nih! Jurus Merdeka Finansial dari Bos JNE

Merdeka Finansial

Simak Nih! Jurus Merdeka Finansial dari Bos JNE

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 16 Agu 2022 13:54 WIB
Mohammad Feriadi
Foto: Dok JNE
Jakarta -

Indonesia sebentar lagi merayakan HUT ke 77. Artinya sudah 77 tahun umur Tanah Air ini dan merdeka dari penjajahan. Dalam dunia keuangan, ada istilah merdeka finansial. Lantas apa itu merdeka finansial menurut pengusaha?

Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi memberikan pandangan dan tipsnya untuk merdeka finansial. Feri sendiri merupakan sosok di balik suksesnya JNE menjadi layanan jasa antar barang ternama di Indonesia.

Kesuksesannya kini juga berkat keseimbangan dalam mengatur bisnis, keuangan, hingga proses kehidupan Feri. Menurutnya, merdeka finansial merupakan proses kehidupan yang seimbang, antara perencanaan keuangan, bisnis, hingga investasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun dalam pandangannya, merdeka finansial juga bukan hanya soal harta. Tetapi juga bagaimana keseimbangan dalam kehidupan, perencanaan dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan, serta juga bisa berbagi dengan orang lain.

"Menurut saya, merdeka finansial tidak harus selalu diukur dengan memiliki banyak harta, tetapi merdeka finansial diperoleh jika kita dapat menjalani kehidupan ini dengan sebaik - baiknya dan kita dapat mencapai kebahagiaan dari apa yang sudah kita jalankan dan juga dapat memberikan kebahagiaan serta manfaat untuk orang lain," katanya kepada detikcom, Selasa (16/8/2022).

ADVERTISEMENT

Feri sendiri mengaku sebenarnya dalam konteks urusan bisnis bisa dikatakan sudah merdeka finansial. "Tapi untuk urusan akhirat rasanya masih belum, kemerdekaan finansial bagi saya justru lebih penting mengejar akhirat ketimbang duniawi karena itu yg hakiki," lanjutnya.

Ia pun membagikan bagaimana jurus untuk mencapai merdeka finansial. Untuk menggapai merdeka finansial yang telah direncanakan, utamanya melakukan kebijaksanaan dalam pengelolaan uang atau harta yang dimiliki. Bentuknya mulai dari menabung dan berinvestasi, dan dapat bijaksana dalam pengeluaran.

"Nilai - nilai yang tidak kalah penting adalah nilai yang diajarkan oleh ayah saya Alm. H. Soeprapto Soeparno (Pendiri JNE), yaitu nilai untuk dapat berbagi, memberi, menyantuni dengan memberikan manfaat dan kebahagiaan seluas-luasnya untuk sesama," terangnya.

"Nilai berbagi, memberi, menyantuni tersebut juga masih dijalankan dengan sebaik mungkin sampai saat ini, khususnya untuk diri saya sendiri maupun di perusahaan (JNE Express) yang saya pimpin saat ini," lanjutnya.

Feri mengingatkan, dalam mencapai merdeka finansial, dalam konteks investasi harus betul-betul diperhatikan. Jadi pilihlah instrumen investasi yang tepat.

"Salah satu jalan untuk merdeka finansial adalah dengan cara kita menggunakan dana yang kita miliki dengan cara membuat perencanaan yang baik, menginvestasikannya di tempat yang tepat dan yang paling penting, selalu berorientasi pada hal-hal yang akan cepat mendatangkan return," tuturnya.

Lanjut ke halaman berikutnya

Dihubungi terpisah, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menjelaskan merdeka finansial adalah kondisi di mana penghasilan kita bisa menutupi semua kebutuhan dan tidak memiliki utang.

Bahkan tanpa harus bekerja secara aktif, namun memiliki pemasukan yang pasif itu juga bisa dikatakan merdeka finansial.

"Jadi kebebasan finansial itu tanpa kita harus bekerja kita memiliki penghasilan entah itu dari mana pun, terus kemudian juga kita enggak memiliki utang dan penghasilan tersebut mampu menutupi memenuhi semua kebutuhan kita," katanya kepada detikcom.

Untuk mencapai merdeka finansial, Andi membagikan sejumlah hal yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh masyarakat. Pertama, memiliki pemahaman terlebih dahulu mengenai apa itu, konsep, hingga cara untuk merdeka finansial.

"Apakah itu dengan cara kerja dengan cara kita berinvestasi, kita berbisnis. Jadi kita tahu sumbernya seperti apa kemudian bagaimana cara kita mengelola keuangannya, ke mana saja kita belanjakan uang, ke mana saja kita investasikan," ungkapnya.

Kemudian, menurut Andi perlunya untuk mendapatkan penghasilan secara aktif terlebih dahulu misalnya dari bekerja. Sejalan dengan proses itu juga perlu dicari sumber-sumber penghasilan secara pasif, gampangnya tanpa bekerja tetapi bisa membuahkan hasil.

"Contohnya misalnya kita punya saham atau kita menjadi ikut urun dana di suatu bisnis gitu. Terus kita dapat pembagian dividen yang kita mendapatkan istilahnya dividennya, gitu kan keuntungannya dari situ penghasilannya," ucapnya.

Jadi, selain bekerja secara aktif untuk mendapatkan pundi-pundi uang, dengan mengumpulkan investasi lambat laun bisa membantu kita memberikan pendapatan yang pasif. Tanpa harus bekerja secara aktif lagi.

Meski sudah memiliki sumber-sumber pasif, jangan sampai uang yang dihasilkan hilang begitu saja. Perlu adanya pemikiran yang kritis dalam mengelola keuangan sendiri.

"Bagaimana cara kita mengelola uang kita, bagaimana mau diinvestasikan, kapan kita belanja, bagaimana kita menghabiskannya. Itu mesti kita pahami jadi enggak cuman sekedar bagaimana caranya kita bisa mendapatkan penghasilan sebesar-besarnya," jelasnya.

"Salah satu syarat yang harus kita penuhi untuk merdeka finansial adalah bagaimana penghasilan kita terbebas dari utang. Berarti kita harus memiliki pemahaman yang baik dan benar mengenai kapan kita harus berutang," tutupnya.

Sebagai informasi, Indonesia kembali merayakan hari kemerdekaannya. Di tahun ini, Indonesia memasuki usia ke-77 tahun. Bagi Indonesia 77 tahun yang lalu, merdeka berarti terbebas dari penjajahan. Namun di masa kini, merdeka tentu memiliki makna tersendiri bagi masing-masing orang.

Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77, detikcom menginisiasi kampanye 'Merdeka Bagi Mereka'. Di kampanye ini akan ada kumpulan kisah inspiratif tentang arti 'Merdeka Bagi Mereka' dari berbagai figur dan perspektif.

Simak terus kampanye 'Merdeka Bagi Mereka' mulai 17 Agustus 2022 di Sini!


Hide Ads