Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pemerintah bisa menghadapi tantangan hiperinflasi di tahun ini maupun tahun depan.
"Tantangan hiperinflasi kelihatannya kita bisa tangani di tahun ini demikian pula di tahun depan," kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (16/8/2022).
Tim pengendalian inflasi yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia (BI) disebut akan menjaga stabilitas harga pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait stabilisasi harga dan inflasi tentu ini di tim pengendalian inflasi pusat maupun daerah terus mendorong agar program kebijakan terkait keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi secara efektif dengan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya ancaman hiperinflasi sempat disinggung Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. Hiperinflasi disebut akan menimpa Indonesia pada September 2022.
"BPS mencatat per Juli 2022 laju inflasi Indonesia berada di level 4,9%, pada bulan Agustus meningkat di kisaran 5-6%. Bulan September kita diprediksi menghadapi ancaman hiperinflasi, kita diprediksi masuk ke inflasi 10-12%," tuturnya dalam Pidato Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD.
Menurutnya jika itu benar kejadian maka akan sangat membebani ekonomi rakyat kecil. Berbagai harga kebutuhan akan melonjak drastis.
"Laju kenaikan inflasi disertai lompatan harga pangan dan energi bebani masyarakat yang baru bangkit dari pandemi COVID-19," tuturnya.
Simak juga Video: Jokowi Prediksi Ekonomi 2023 Tumbuh Sebesar 5,3%