Start-up penyedia solusi e-commerce yang memberikan layanan teknologi omnichannel terintegrasi, Enablr pada Senin (22/8/2022) resmi meluncurkan echogroup.id, marketplace berbasis website yang memudahkan UMKM berjualan secara kolektif kepada konsumen dalam mendapatkan berbagai produk kebutuhan harian dengan harga termurah.
Pengalaman berbelanja yang dihadirkan Echo menganut prinsip social commerce. Konsumen bisa berbelanja bersama-sama dengan relasi, kerabat atau keluarga terdekat untuk mendapatkan banyak manfaat, seperti diskon menarik dan harga murah.
Founder dan CEO Enablr, Yohan Christian mengatakan, dilihat dari kultur masyarakat Indonesia yang suka melakukan kegiatan secara bersama-sama, ekosistem berbelanja seperti di Echo akan memberikan banyak keuntungan bagi penjual dan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Go Local, Grow Local! menurutnya, merupakan jawaban Echo atas tantangan yang dihadapi para pebisnis UMKM dalam melakukan adaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang kian dinamis.
"Kita melihat bahwa dengan pandemi ditambah perkembangan teknologi, cara-cara berbelanja konsumen dan pola konsumsi itu semakin berkembang. Dengan perubahan ini kita melihat bahwa pebisnis perlu kreatif untuk menentukan di mana akan menjual barang dagangannya dan seperti apa pemasaran yang akan dijalankan. Atas dasar itulah kita melihat jikalau konsep community buying ini memiliki potensi keberhasilan tinggi jika diterapkan di market Indonesia," kata Yohan dalam keterangan resmi, Senin (22/8/2022).
Mengenai potensi jangkauan bisnis, Yohan Christian melihat Echo mampu menjangkau konsumen di kota-kota kecil. "Berkaitan dengan kultur kolektif ini kan juga animonya masih lebih kental di daerah-daerah sub-urban," kata dia.
Hal ini menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik dari segi konsumen maupun supplier atau pebisnis. "Konsumen bisa belanja bareng, bisa ajak teman, tetangga, bahkan komunitasnya untuk belanja bersama supaya dapat harga murah dalam kuantitas besar, sementara untuk pebisnis juga bisa menjangkau market di daerah tersebut tanpa effort terlalu besar," ungkapnya.
Co-founder dan CMO Enablr Sandi Wijono menambahkan, kehadiran Echo ditujukan untuk membangun ekosistem di mana para pelaku UMKM dan bisnis lainnya mampu memiliki daya saing dan mengubah model bisnis ritel yang saat ini tergolong supply-driven menjadi demand-driven. Echo juga diharapkan mampu membawa dampak positif bagi pebisnis untuk memproduksi barang dengan nilai ekonomi kompetitif dan berdampak positif bagi pembeli.
"Dengan hadirnya Echo, kita melihat bahwa platform ini dapat menjadi penggerak pelaku bisnis, khususnya UMKM, untuk melakukan inovasi produk yang berkontribusi bagi nilai ekonomi dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan atau bahkan pabrik-pabrik besar," katanya.
Kehadiran Echo bagi pelaku bisnis selaras dengan tren di industri ekonomi digital. Laporan terbaru e-Conomy SEA 2021 yang dikeluarkan Google, Bain & Company menyebut bahwa nilai ekonomi digital Indonesia melesat 49% (year-on-year/yoy) menjadi US$ 70 miliar pada tahun 2021. Bahkan, ekonomi digital Indonesia diprediksi bisa menyentuh US$ 146 miliar pada tahun 2025 mendatang.
(fdl/fdl)