Cara Putuskan Rantai Generasi Sandwich, Nggak Cukup Cuma Nabung

Cara Putuskan Rantai Generasi Sandwich, Nggak Cukup Cuma Nabung

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 24 Agu 2022 13:55 WIB
Portrait of a family with two young children posing together outside
Foto: dok. istock
Berita baiknya, sekarang edukasi keuangan dapat dilakukan dengan mudah dan praktis melalui aplikasi digital. Bila selama ini lembaga keuangan dan aplikasi teknologi finansial hanya menyasar orang dewasa, kini telah hadir aplikasi Whiz yang dapat digunakan oleh orang tua dan anak dari usia 8 tahun untuk mendapatkan ilmu literasi finansial melalui pengalaman yang diberikan secara nyata, praktis dan menyenangkan.

Aplikasi Whiz baru saja meluncurkan aplikasi keuangan bagi keluarga pertama di Indonesia di mana orang tua dapat mengatur, menjadwalkan pengiriman, dan memonitor uang saku anak melalui dompet digital yang bisa digunakan di semua merchant yang menerima pembayaran elektronik via QRIS. Tak hanya itu, orang tua juga dapat mengajarkan anak berbagai konsep keuangan, menghargai nilai uang dari usahanya, mengelola uang secara mandiri mulai dari mendapatkan hingga menyimpannya.

Di sisi lain, anak dapat bertransaksi secara independen layaknya orang dewasa sekaligus belajar menabung dan mengelola keuangannya. Dan orang tua tidak perlu khawatir lagi karena sekarang orang tua dapat memantau semua aktivitas anak dalam genggaman, menentukan limit pengeluaran anak dan mendapatkan notifikasi transaksi secara langsung.

Sejak didirikan oleh Dominic Sumarli, Agnes Lie, dan Frederick Widjaja tahun lalu, Whiz telah menerima dukungan dari beberapa investor terkemuka dunia seperti Sequoia dan Y Combinator. Selain itu, Whiz telah memiliki izin uang elektronik dan transfer dana dari Bank Indonesia serta terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informasi.

"Generasi milenial merupakan generasi pertama dalam sejarah yang belum pasti lebih makmur daripada generasi orang tua mereka, walaupun mereka adalah generasi yang diberkati oleh revolusi digital. Kami tidak ingin ini berlanjut ke generasi selanjutnya," jelas Dominic Sumarli, Co-Founder dan CEO Whiz.

"Dari pengalaman kerja kami di berbagai bank ritel dan fintech, kami melihat fondasi inovasi di perusahaan jasa keuangan hanya fokus pada orang dewasa dan melewatkan segmen anak maupun remaja. Padahal, anak-anak adalah generasi penerus, dan jauh lebih mudah mendidik mereka, dibandingkan mengubah yang sudah tua, untuk membentuk kebiasaan uang yang baik sejak dini agar tumbuh menjadi dewasa yang bertanggung jawab dan mandiri secara finansial. Whiz hadir sebagai gabungan dari celengan, dompet digital, serta alat pencatatan keuangan untuk memudahkan edukasi keuangan melalui kegiatan sehari-hari." tutup Dominic Sumarli.

(fdl/fdl)

Hide Ads