Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak generasi muda turut menyosialisasikan program prioritas digitalisasi pasar rakyat. Tentunya dengan gaya dan bahasa yang mudah dipahami sesama generasi muda.
Dengan begitu target 1.000 pasar rakyat serta 1 juta pedagang atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terdigitalisasi di 2022 bisa tercapai.
"Saya dan jajaran di Kementerian Perdagangan siap berkolaborasi dan bersama-sama terjun langsung dalam mewujudkan target digitalisasi pasar rakyat tersebut melalui inovasi serta kreativitas generasi muda Indonesia. Saya berharap program digitalisasi pasar rakyat dan program digitalisasi UMKM juga bisa menjadi bagian dari kurikulum 'Program Kampus Merdeka' sehingga sinergi antara pemerintah dan akademisi lebih nyata manfaatnya bagi masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/8/2022).
Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Youth Talk dengan tema 'Peran Generasi Muda Dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Di Era Digital' yang digelar secara virtual pada Jumat (26/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan The 17th Management E[x]posed yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Ia mengungkapkan Indonesia sedang mendapatkan bonus demografi. Pada 2021 jumlah populasi pemuda di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta jiwa.
"Dengan hampir 80 persen dari populasi pemuda tersebut berada pada rentang usia 19 sampai 30 tahun, maka peran generasi muda sebagai agen perubahan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia tentu sangat penting," jelasnya.
Dia menilai generasi muda memiliki peran besar sebagai agen perubahan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia. Diketahui program pembangunan berkelanjutan global yang diadopsi 193 negara di dunia termasuk Indonesia, telah menetapkan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan dan 169 target pembangunan untuk dapat dicapai pada 2030. Tujuan tersebut didasarkan pada prinsip untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan hidup, serta pemenuhan hak asasi manusia secara adil dan merata.
"Sebagai agen perubahan, generasi muda diharapkan dapat berkontribusi dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendorong percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan pada 2030," tuturnya.
Lebih lanjut Zulhas mengungkapkan kontribusi ekonomi digital Indonesia saat ini masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional, namun tumbuh sangat pesat. Diungkapkannya tahun 2020 nilai ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 632 triliun atau 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pada 2030 nilai tersebut diproyeksikan naik menjadi Rp 4.531 triliun dan berkontribusi sebesar 18% terhadap PDB nasional.
Sementara itu, pada tahun 2021 transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang sangat signifikan seiring dengan meningkatnya tren belanja online masyarakat. Pada periode ini nilai transaksi ecommerce Indonesia mencapai Rp 401 triliun. Atau tumbuh sekitar 50,8% dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 266 triliun.
Sedangkan pada 2022, Zulhas memperkirakan transaksi e-commerce dapat mencapai Rp 526 triliun. Lalu pada 2030 e-commerce business to business dan business to consumer diproyeksikan mencapai Rp 1.908 triliun, atau berkontribusi hampir 34% terhadap ekonomi digital Indonesia.
"Tingginya proyeksi kontribusi tersebut tentu tidak lepas dari meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, terutama dari generasi muda. Hal ini menjadi potensi sekaligus peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi lebih besar dalam perdagangan Indonesia sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," paparnya.
Simak Video "Warga soal Beli Migor Curah Pakai PeduliLindungi: Ada-ada Saja! "
[Gambas:Video 20detik]
(fhs/ega)