Menurut Agus Hendrianto, negara-negara di Timur Tengah, Amerika Tengah, dan Asia Tenggara masih mendominasi tujuan ekspor mobil asal Indonesia. Ada banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Terminal Kendaraan IPCC Tanjung Priok, Jakarta Utara, sehingga menjadi terminal andalan para pabrikan mobil di Indonesia untuk pengurusan ekspor produknya. Selain fasilitas dan pelayanan, lokasi Terminal pun relatif strategis dan dekat dengan lokasi pabrik mobil yang rata-rata bertempat di sekitar Sunter, Bekasi, Karawang, dan Tangerang; serta Terminal Kendaraan IPCC Tanjung Priok juga terhubung langsung dengan tol dalam kota.
"IPCC telah menjadi partner utama dalam pengurusan ekspor mobil CBU buatan Indonesia. Selain fasilitas terminal IPCC yang luas dan semakin baik. Juga telah sesuai dengan standard pelabuhan terminal mobil secara internasional, hal itu juga didukung dengan berbagai kebijakan-berorientasi-ekspor dari pemerintah untuk mendorong peningkatan ekspor mobil buatan Indonesia sebagai sumber pemasukan devisa baru," ujar Agus Hendrianto.
Sedang data jumlah impor mobil melalui terminal IPCC Tanjung Priok jumlahnya lebih sedikit dibanding jumlah ekspor. Impor mobil CBU selama semester pertama 2022 melalui terminal IPCC Tanjung Priok sekitar 24.678 unit, naik sekitar 5 persen dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 23.495 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Urutan merek mobil paling banyak diimpor pada semester pertama 2022 yakni Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Mazda, Hyundai, Honda, Isuzu, Nissan, Peugeot, BMW, KIA, Mercedes, Ford, Porche, Subaru, VW, Audi, Renault, Chery, dan Volvo. Sedang merek mobil yang paling banyak diimpor pada semester pertama 2021 yakni Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Hyundai, Mazda, KIA, Nissan, Daihatsu, Isuzu, Honda, Mercedes, Ford, Porsche, Subaru, VW, AUDI, Renault, Chery, Volvo dan merk lainnya. Dari data ekspor-impor terlihat angka ekspor lebih tinggi daripada angka impor.
Artinya ekspor mobil asal Indonesia kini telah menjadi sumber pemasukan devisa negara
(hal/dna)