Staf Khusus Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Arya Sinulingga buka suara soal isu yang menyangkut Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih dan advokat Kamaruddin Simanjuntak. Menurutnya hal ini merupakan masalah pribadi.
"Pertama saya kecewa, ini urusan pribadi mereka. Komarudin itu laywer perceraian. Dirut PT Taspen mengadukan ke polisi, dia (Kamaruddin) bilang, saya punya video porno. Apa hubungannya video porno dengan Rp 300 triliun," katanya saat ditemui di Tenis Indor Snayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).
Meski tersangkut kasus, Arya mengatakan jika kinerja PT Taspen dalam 5 tahun terakhir cukup bagus. Hal ini. Berdasarkan audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arya pun membenarkan dana Rp 300 triliun adalah dana yang dikelola PT Taspen. Namun 70% ditempatkan di obligasi pemerintah.
"Benar Rp 300 triliun itu dana kelolaan Taspen, tapi 70% lebih adalah di obligasi pemerintah," katanya menambahkan.
Kemudian hampir 10% ditempatkan di saham-sahamnya BUMN. Arya menyebut PT Taspen juga investasi di beberapa proyek jalan tol dan investasi di reksadana yang diawasi OJK.
"Jadi tidak ada dana yang Rp 300 triliun dikelola perempuan-perempuan, nggak ada itu, ngaco," tegasnya.
Terkait apakah BUMN akan memberi sanksi kepada Kosasih, Arya menyinggung kinerja PT Taspen yang disebutnya baik.
Sebelumnya viral di media sosial potongan video Kamaruddin Hendra Simanjuntak menyebut adanya dana Rp 300 triliun yang dipersiapkan untuk modal kampanye seorang Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024. Dana tersebut diklaim dikelola oleh seorang Dirut BUMN.
Dalam video tersebut, Kamarudin menuding Dirut BUMN PT Taspen yang mengelola dana Rp 300 triliun itu dan memiliki banyak wanita simpanan. Para wanita ini disebut dititipi uang oleh dirut BUMN tersebut dari hasil investasi dana perusahaan.
Simak Video 'Bantahan Dirut Taspen soal Dana Capres Rp 300 T-Pernikahan Gaib':