Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dipanggil oleh Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam agenda ini Sri Mulyani dan jajarannya diminta menyampaikan keterangan berkaitan dengan suntikan modal kerja melalui right issue untuk lima BUMN.
Kelima BUMN yang dimaksud adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Tbk), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Semen Kupang (Persero).
Dalam rapat ini juga dihadiri oleh direksi dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada siang hari ini kami memaparkan mengenai program tahunan privatisasi tahun 2022 khususnya akan membahas beberapa BUMN terkait right issue PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Tbk), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Semen Kupang (Persero)," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI, di Gedung DPR RI, Senin (29/8/2022).
Rapat dimulai dengan Sri Mulyani menjelaskan berbagai background dan sejauh mana penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) terus meningkat untuk BUMN. Dalam paparannya sejak 2005 hingga 2021 PMN yang telah diberikan kepada beberapa BUMN totalnya Rp 350,19 triliun (fresh money) dan non cash 18,98 triliun.
"Kalau kita lihat dari PNM dari 2015 sampai 2021 PMN untuk beberapa BUMN mengalami peningkatan," jelasnya.
Adapun tujuan dari PMN dilakukan oleh pemerintah untuk mendirikan BUMN, restrukturisasi BUMN dan meningkatkan kinerja BUMN.
(ada/das)