Jokowi Sebut Biaya Logistik Laut Naik 3 Kali Lipat, Kok Bisa?

Jokowi Sebut Biaya Logistik Laut Naik 3 Kali Lipat, Kok Bisa?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 01 Sep 2022 20:53 WIB
Presiden Joko Widodo mengawali kegiatan di Sulawesi Utara dengan menyambangi kawasan wisata laut Taman Nasional Bunaken. Sejumlah menteri turut dampingi Jokowi.
Foto: Antara Foto/Puspa Perwitasari
Jakarta -

Masalah pangan dipicu oleh perubahan iklim dan dinamika geopolitik tengah menjadi tantangan dunia. Bahkan, banyak negara disebut mengalami kerawanan pangan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, biaya logistik dan produksi pupuk yang meningkat berdampak pada biaya produksi pangan. Jokowi menyebut, biaya logistik laut naik sampai 3 kalilipat.

"Krisis kemanusiaan ada di depan mata kita, 345 juta penduduk dunia di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius. Kenaikan indeks harga pangan global mencapai rekor tertinggi. Biaya logistik di jalur laut meningkat 3 kali lipat, meningkatnya biaya produksi pupuk yang berdampak pada peningkatan biaya produksi pangan dan pertanian," terangnya dalam acara Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor yang disiarkan Youtube IPB TV, Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menuturkan, persoalan pangan dan pertanian harus menjadi perhatian. Ia ingin perguruan tinggi merespons tantangan ini.

"Persoalan pangan, persoalan pertanian harus menjadi fokus perhatian kita. Perguruan tinggi harus merespon tantangan ini. Menciptakan ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi. Ikut mendorong percepatan hilirisasi industri, mencetak lebih banyak sosok technopreneur dan sociopreneur," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

Jokowi mengatakan, saat ini adalah momentum yang tepat bagi IPB menyelesaikan masalah pangan dan pertanian di Indonesia. Menurutnya, IPB harus bisa menghasilkan lebih banyak inovasi hingga mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan.

"Sudah saatnya potensi besar di sektor pangan harus dikembangkan lebih optimal, ditingkatkan kualitas dan daya saingnya, dikembangkan inovasinya untuk menghasilkan produk-produk pangan substitusi impor, produk-produk pangan yang kompetitif dan berdaya saing," ujar Jokowi.

"Sumber-sumber pangan lokal harus dikembangkan. Kurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu. Ciptakan kemandirian pangan di setiap daerah di berbagai wilayah Indonesia," tambahnya.

(acd/hns)

Hide Ads