Sebagai informasi, sebelumnya Kementan yakin mengembangkan tanaman sorgum untuk menekan impor gandum. Adapun hasil dari tanaman sorgum ini juga bisa menjadi tepung sorgum yang dapat diolah menjadi mi, kue, dan makanan lainnya yang biasanya berbahan gandum.
"Hasil utama sorgum adalah biji sorgum yang dapat diolah menjadi beras sorgum (nasi sorgum) sebagai alternatif beras, lalu tepung sorgum yang bisa diolah menjadi berbagai macam olahan makanan lain seperti kue, bolu,brownies, cookies, mi, dan cemilan lain berbahan tepung," kata Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Moh. Ismail Wahab, kepada detikcom, Senin (15/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk saat ini, menurut Ismail Indonesia memiliki kemampuan untuk mengembangkan sorgum. Pertama, ia mengatakan potensi lahan di Indonesia sangat luas untuk pengembangan sorgum.
"Di mana untuk lahan kering mencapai 20,2 juta ha. Sorgum mudah beradaptasi dengan lahan kering," katanya.
Kedua, jumlah populasi yang penduduk cukup banyak dan tanaman sorgum ini sudah sejak lama dikenal di masyarakat petani Indonesia. Ketiga, semua bagian sorgum bisa dimanfaatkan sehingga nilai tambahnya disebut cukup menjanjikan.
"Keempat Iklim Indonesia sangat mendukung pertanaman Sorgum. Kelima Dan sorgum bisa ditanam sepanjang tahun, cukup satu kali tanam dengan potensi panen 3 kali dalam setahun," lanjutnya.
(ada/hns)