Gerai minimarket seperti Alfamart dan Indomaret sebenarnya menggratiskan parkir bagi para konsumennya. Meski demikian, para tukang parkir berinisiatif menjaga di depan gerai hingga seolah bayar parkir masih terus diberlakukan.
Berdasarkan pantauan detikcom, Senin (5/9/2022), beberapa tukang parkir minimarket di kawasan Minangkabau, Jakarta Selatan mematok tarif dengan sukarela. Bahkan, kebanyakan dari mereka tidak masalah kalau para pengunjungnya tidak membayar.
"Di sini sukarela, nggak ada juga nggak apa-apa. Kalau nggak ada, bisa angkat tangan dan bilang 'bang makasih'. Jangan nyelonong aja seenggaknya," ungkap Heri, tukang parkir di gerai Alfamidi kepada detikcom, Senin (5/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari awal berjaga di sana, yakni sekitar 15 tahun lalu, ia sudah mendapat pesan dari pemilik gerai untuk tidak memaksa orang membayar parkir. Oleh karena itu, dia tidak pernah menagih biaya parkir.
Ia juga bercerita, ketika dulu kebijakan gratis biaya parkir diterapkan di gerai tersebut dan tidak ada penjaga parkir, kondisi parkiran sangat berantakan hingga menyebabkan keributan.
"Ada tulisannya gratis. Tapi berantakan, pengunjungnya pada ribut karena mobil motor susah keluarnya karena berantakan. Makanya disini parkiran tidak dipaksain (bayar)," jelasnya.
Bagaimana kalo parkir sepenuhnya gratis? Cek halaman berikutnya.
Simak Video: Kontroversi Tukang Parkir di Indomaret, Dibutuhkan atau Tidak?
Apabila ke depannya parkir gratis ini diberlakukan lagi, Heri mengaku tidak masalah dan akan menyesuaikan dengan kebijakan yang berlaku. Meski begitu, apabila hal ini terjadi, dirinya lebih berharap pihak minimarket mempekerjakan tukang parkir secara resmi dibanding tidak ada sama sekali.
Kondisi serupa juga terjadi di gerai Indomaret di kawasan yang sama. Ahmad, juru parkir yang telah bekerja lima tahun di sana mengaku tidak mematok tarif tertentu. Bahkan ia tidak masalah jika ada pengunjung yang tidak membayar.
"Saya pun disini nggak dipaksakan. Tapi kan saya di sini menjaga, takutnya ada apa-apa. Sebenarnya orang parkir di sini nggak diwajibin bayar. Kesadaran aja, asal bilang terima kasih aja pun udah tenang nggak apa-apa," ungkap Ahmad.
Meski demikian, Ahmad mengatakan, para pengunjung masih kerap kali membayar parkir sehingga ia tetap memperoleh pemasukan meski tidak menentu.
"Kita kan pakai sistem sabar. Kalau dari pihak Indomaret sendiri bahasanya butuh nggak butuh. Kan kalau ada apa-apa, keamanan atau kerapian parkir, ini tukang parkir yang dicari," terangnya.
Ia juga sedikit bercerita mengenai aturan tukang parkir yang berbeda-beda di setiap tempat. Ada yang mematok harga terlampau mahal untuk parkiran liar, ada juga yang menggunakan metode beri karcis.
"Yang memaksa (bayar parkir) itu banyak di luar sana. Misalnya, pakai yang ngasih karcis kertas. Itu biar yang parkir pada bayar," tutur Ahmad.