Tukang parkir merupakan profesi yang senantiasa kita temui di keseharian kita. Bahkan keberadaannya hampir di seluruh sudut jalanan kota, termasuk di selasar minimarket.
Puluhan bahkan ratusan kendaraan bisa keluar masuk parkiran minimarket setiap harinya. Meski pihak minimarket seperti Alfamart dan Indomaret menggratiskan parkir gratis, tapi mereka tetap sigap berjaga hingga tidak sedikit dari pengunjung yang tetap memberi insentif.
Ahmad, tukang parkir di salah satu Indomaret di kawasan Minangkabau, Jakarta Selatan mengaku setiap harinya bisa mendapatkan uang sekitar Rp 150 ribu. Meski demikian, jumlah ini tak menentu lantaran ia menerapkan sistem bayar parkir seikhlasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wah pendapatan nggak nentu, karena kan kita seikhlasnya, tapi mungkin bisa dapat di Rp 150 ribuan. Paling tinggi pernah waktu ada acara Bank DKI (di sebelah gerai), ini parkiran penuh sampai dapet Rp 300 ribuan," kata Ahmad kepada detikcom, Senin (5/9/2022).
Karena seikhlasnya inilah, Ahmad mengaku tidak masalah jika ada pengunjung yang tidak membayar. Asalkan, pengunjung tersebut menunjukkan sikap yang baik dengan berterima kasih karena kendaraannya telah dijaga dan dibantu diparkirkan.
"Saya pun disini nggak dipaksakan. Tapi kan saya di sini menjaga, takutnya ada apa-apa. Sebenarnya orang parkir di sini nggak diwajibin bayar. Kesadaran aja, asal bilang terima kasih aja pun udah tenang nggak apa-apa," ungkap Ahmad.
Sedikit berbeda dengan Ahmad, tukang parkir di Indomaret yang berbeda, Supripto, bisa mendapat perolehan paling banyak Rp 80 ribu per harinya. Tidak hanya karena lahan parkir yang lebih kecil, di gerai Indomaret tempatnya, ia harus membagi shift dengan satu rekan lainnya.
"Rata-rata di Rp 80 ribuan. Itu saya dari jam 7 sampai jam 2 siang. Kalau sore dan malam itu beda lagi yang jaga. Tapi kalau tukang parkir itu nggak nentu," katanya.
Ada hal lain yang pengaruhi pendapatan. Cek halaman berikutnya.
Simak Video: Kontroversi Tukang Parkir di Indomaret, Dibutuhkan atau Tidak?