Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjamin bantuan subsidi upah (BSU) tidak akan berkurang serupiah pun yang diterima oleh pekerja atau buruh. Menurutnya hal itu bisa dipastikan karena penyaluran langsung ke pekerja.
"Kami meyakini tidak ada kebocoran karena uang itu langsung ditransfer ke rekening para penerima. Jadi tidak mampir ke mana-mana. Jadi setelah kami salurkan ke bank penyalur yakni bank Himbara kemudian langsung ke rekening pekerja," jelasnya dalam dialog virtual, Selasa (6/9/2022).
Sekalipun penyaluran BSU melalui PT Pos Indonesia yang disebut ada biaya tambahan akan ditanggung pemerintah. Jadi, dipastikan penerima BSU akan menerima BSU penuh Rp 600.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pun harus ada biaya yang dikeluarkan biaya PT Pos Indonesia biaya itu akan ditanggung pemerintah, tidak dibebankan perorangan dalam program. Jadi penerima Rp 600 ribu tidak berkurang serupiah pun," tuturnya.
Ida juga menjelaskan, dalam BSU yang disalurkan oleh Kemnaker hanya untuk pekerja formal. Sementara bantuan untuk pekerja informal akan mendapatkan bantuan dari program lain, mulai dari PKH, BLT, dan lainnya.
"Saya sampaikan memang yang dikelola Kemnaker, untuk pekerja atau buruh sektor formal, tentu di luar itu pasti ada bantuan lain misalnya bantuan diberikan nelayan, pengemudi ojek online, pengemudi angkutan umum. Pemda gunakan 2% dari dana transfer umum, di luar itu ada program program lain," jelasnya.
"Ada PKH, BLT lainnya, pra kerja. Jadi kami Kemnaker hanya fokus ke pekerja formal," tutupnya.
Simak juga Video: Sasaran Bansos Kenaikan Harga BBM: Ojol hingga Nelayan