70 Tahun Ratu Elizabeth Berkuasa, Ekonomi Britania Raya Melejit 5x Lipat

70 Tahun Ratu Elizabeth Berkuasa, Ekonomi Britania Raya Melejit 5x Lipat

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 09 Sep 2022 11:08 WIB
CHESTER, ENGLAND - JUNE 14:  Queen Elizabeth II sitts and laughs with Meghan, Duchess of Sussex during a ceremony to open the new Mersey Gateway Bridge on June 14, 2018 in the town of Widnes in Halton, Cheshire, England. Meghan Markle married Prince Harry last month to become The Duchess of Sussex and this is her first engagement with the Queen. During the visit the pair will open a road bridge in Widnes and visit The Storyhouse and Town Hall in Chester.  (Photo by Jeff J Mitchell/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Rakyat Inggris tengah berduka, Ratu Elizabeth II telah tutup usia di umur 96 tahun. Sang ratu tercatat sudah 70 tahun memimpin Britania Raya sejak 1952.

Selama kepemimpinannya yang lebih dari setengah abad itu, ekonomi Britania Raya telah banyak berubah. Editor Bisnis France 24, Kate Moody mengatakan, ekonomi Inggris saat ini bahkan hampir tidak bisa dibandingkan dengan saat pertama kali ratu Inggris tersebut mendapat takhta.

"Ekonomi UK saat ini kira-kira lima kali lebih besar daripada tahun 1952. Populasi UK telah meningkat sekitar sepertiga dan pendapatan rata-rata, dalam istilah yang sangat nyata, lebih tinggi," ungkap Moody, dilansir melalui France 24, Jumat (9/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, Moody mengatakan, itu berarti, sebagian besar warga Inggris kehidupannya lebih baik dibandingkan kondisi di tahun 1950-an. Moody menyebutkan beberapa contoh, seperti tidak ada lagi penjatahan makanan, negara telah banyak melakukan proses pembangunan kembali, serta kegiatan ekonomi pada sektor manufaktur sudah sangat berkurang.


"Hal lain yang perlu disoroti ialah posisi Inggris dalam perdagangan global. Pada tahun 1960, Inggris menyumbang sekitar 9% dari semua perdagangan global," ungkap Moody.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, kata Moody, saat ini posisi tersebut telah menurun. Sumbangan Inggris ke perdagangan global menyusut hingga 2%. Hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti kebangkitan ekonomi China dan juga Brexit.

Di sisi lain, ada juga beberapa persamaan antara kondisi Inggris saat ini dengan 70 tahun lalu. Moody menyebut beberapa kejadian seperti inflasi Inggris yang lebih dari 11%, seperti hari ini yang mencapai lebih dari 10%, atau tertinggi dalam 40 tahun.

"Krisis ekonomi ini kemungkinan besar ada di benak ratu sampai akhir. Karena tentu saja beberapa hari yang lalu, dia bertemu dengan Perdana Menteri baru, Liz Truss yang hari ini membuat pengumuman tentang krisis energi di Inggris," tandasnya.




(das/das)

Hide Ads