Mengenang Ratu Elizabeth II yang Janji Berantas Kesenjangan Sosial

Mengenang Ratu Elizabeth II yang Janji Berantas Kesenjangan Sosial

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 09 Sep 2022 11:31 WIB
CHESTER, ENGLAND - JUNE 14:  Queen Elizabeth II sitts and laughs with Meghan, Duchess of Sussex during a ceremony to open the new Mersey Gateway Bridge on June 14, 2018 in the town of Widnes in Halton, Cheshire, England. Meghan Markle married Prince Harry last month to become The Duchess of Sussex and this is her first engagement with the Queen. During the visit the pair will open a road bridge in Widnes and visit The Storyhouse and Town Hall in Chester.  (Photo by Jeff J Mitchell/Getty Images)
Ratu Elizabeth II Foto: Getty Images
Jakarta -

Inggris tengah berduka. Sebab, orang nomor satu Inggris, Ratu Elizabeth II baru saja tutup usia.

Sebagai pemimpin Inggris, Ratu Elizabeth II telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan memiliki target-target yang ingin dicapai selama hidup. Salah satunya, memangkas kesenjangan sosial.

Dalam catatan detikcom, 10 Mei 2022 lalu, upaya untuk memangkas kesenjangan saat itu rencananya disampaikan dalam acara State Opening Parlemen. Dalam acara itu dijadwalkan pidato dari Ratu Elizabeth II yang diwakilkan oleh Pangeran Charles dan Pangeran William.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pidato atas nama Ratu tersebut mengumumkan 38 RUU termasuk undang-undang. Aturan itu termasuk untuk meringankan biaya hidup dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Ketidakhadiran Ratu karena sakit gangguan gerak. Hal ini telah diumumkan Istana Buckingham sehari sebelumnya, Senin (9/5).

ADVERTISEMENT

Saat itu, Pangeran Charles dan Pangeran William dijadwalkan membuka State Opening Parlemen sekaligus menyampaikan pidato pada 11.30 waktu setempat atas nama Ratu.

Pidato kala itu rencananya dibuka dengan janji untuk menumbuhkan ekonomi, meringankan beban keuangan rumah tangga dan mengejar program peningkatan level pemerintah yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan regional di Inggris.

Kemudian, dalam debat House of Commons setelah pidato tersebut, Mantan Perdana Menteri Boris Johnson saat itu diperkirakan akan membahas mengenai bagaimana pemerintah bisa menciptakan lapangan kerja dengan upah tinggi dan keterampilan tinggi.

Dalam RUU yang baru juga akan ada aturan yang tegas untuk kelompok protes, dengan hukuman maksimum 12 bulan jika mengganggu infrastruktur nasional utama seperti bandara, kereta api, dan mesin cetak.

Simak video 'Kebiasaan Ratu Elizabeth II Bawa Stok Darah dan Baju Hitam Saat Bepergian':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/zlf)

Hide Ads