Dihubungi terpisah, kurir paket bernama Rizky dari Anteraja juga mengatakan hal yang sama. Dirinya sering sekali terkena marah dari pelanggan karena keterlambatan paket yang datang, padahal terkadang kurir juga terkendala cuaca.
"Pelanggan nggak mau tahu kita kan kirim paket depan belakang dua atau tiga karung, posisi misalnya hujan. Nah di aplikasi kan sudah terdeteksi paket dikirim kurir. Kalau sampainya lama kita diomelin, tapi kalau paketnya basah kita juga diomelin," ungkapnya.
"Misal paketnya robek dari gudang induk terus kita benerin pake lakban. Itu juga diomelin katanya kenapa itu dilakban-lakban. Dukanya itu kebanyakan diomelin," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukanya, Rizky juga tak jarang mendapatkan tip dari pelanggan yang menggunakan COD dalam pengirim paketnya. "Kadang dilebihin Rp 2.000 kan. Misalnya orang bayar paket Rp 58.000 (uangnya Rp 60.000) sisanya udah ambil aja gitu," tuturnya.
Rizky sendiri di Anteraja gaji yang didapat juga tergantung seberapa banyak paket yang dia antar. Untuk di Anteraja sendiri nilainya Rp 1.750 per paket.
"Satu paket itu di Anteraja Rp 1.750, paling banyak saya bisa antar 175 paket, itu kalau lagi ramai ya. Cuma kalau sekarang lagi sepi nggak sampai 100 paket, saya aja baru bawa 40 paket ini," ungkapnya.
Rizky mengatakan lebih senang jika gajinya dihitung per paket. Jadi dirinya bisa mendapatkan gaji lebih besar dengan semakin banyak paket yang diantar. Meskipun pahitnya jika situasi paket tengah menurun, gaji yang didapat pun menurun.
Simak Video "Video: Viral Kurir COD di Pamekasan Dicekik Pembeli, Korban Lapor Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/das)