Driver ojek online mengaku senang dengan kenaikan tarif ojol yang mulai berlaku hari ini. Namun, di balik sumringahnya 'abang ojol', mereka tetap mengeluh kenaikan tarif kurang berasa.
Sudarto misalnya, driver yang ditemui detikcom di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini mengaku senang tarif naik. Tapi, di balik naiknya tarif menurutnya potongan aplikasi juga ikut naik.
"Sama bae pendapatan kita belum tentu naik. Pendapatan sih sama aja. Justru potongannya yang naik, ini potongan juga sama-sama aja persenannya, kalau tarif naik kan dia juga ikut naik potongannya," kata Sudarto saat berbincang dengan detikcom, Minggu (11/9/2022).
"Argo pendek misalnya Rp 14.000, paling di customer jadi Rp 15.000. Sementara potongan jadi Rp 4.600, kita dapat Rp 10.400. Argo lama cuma Rp 9.600, ya Rp 800 perak doang naiknya," jelasnya.
Daripada banyak menggerutu Sudarto bilang sejauh ini dia lebih memilih tak banyak memikirkannya. Senang-senang saja, asal masih bisa narik. Kenaikan ini mungkin hanya bisa menambah koceknya untuk beli bensin yang harganya ikut naik.
"Kita mah ya senang-senang aja. Nikmatin aja emang kerjaannya begini. Paling ini buat nombok bensin aja," kata Sudarto.
Sudarto bilang seharusnya potongan aplikasi dan biaya jasa aplikasi juga harus dipotong. Dengan begitu kenaikan tarif bisa lebih terasa.
"Harusnya tarif naik, potongan-potongan, biaya aplikasi itu juga bisa diturunin. Ini katanya 15% tapi kayaknya sama-sama aja potongan ke kita," ungkap Sudarto.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(hal/dna)