Driver Ojol Senang Tarif Naik, tapi...

Driver Ojol Senang Tarif Naik, tapi...

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 11 Sep 2022 16:30 WIB
Tarif Ojol Naik Hari Ini, Simak Daftar Perubahan Harganya Bun
Foto: Getty Images/Kadek Bonit Permadi
Jakarta -

Driver ojek online mengaku senang dengan kenaikan tarif ojol yang mulai berlaku hari ini. Namun, di balik sumringahnya 'abang ojol', mereka tetap mengeluh kenaikan tarif kurang berasa.

Sudarto misalnya, driver yang ditemui detikcom di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini mengaku senang tarif naik. Tapi, di balik naiknya tarif menurutnya potongan aplikasi juga ikut naik.

"Sama bae pendapatan kita belum tentu naik. Pendapatan sih sama aja. Justru potongannya yang naik, ini potongan juga sama-sama aja persenannya, kalau tarif naik kan dia juga ikut naik potongannya," kata Sudarto saat berbincang dengan detikcom, Minggu (11/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Argo pendek misalnya Rp 14.000, paling di customer jadi Rp 15.000. Sementara potongan jadi Rp 4.600, kita dapat Rp 10.400. Argo lama cuma Rp 9.600, ya Rp 800 perak doang naiknya," jelasnya.

Daripada banyak menggerutu Sudarto bilang sejauh ini dia lebih memilih tak banyak memikirkannya. Senang-senang saja, asal masih bisa narik. Kenaikan ini mungkin hanya bisa menambah koceknya untuk beli bensin yang harganya ikut naik.

ADVERTISEMENT

"Kita mah ya senang-senang aja. Nikmatin aja emang kerjaannya begini. Paling ini buat nombok bensin aja," kata Sudarto.

Sudarto bilang seharusnya potongan aplikasi dan biaya jasa aplikasi juga harus dipotong. Dengan begitu kenaikan tarif bisa lebih terasa.

"Harusnya tarif naik, potongan-potongan, biaya aplikasi itu juga bisa diturunin. Ini katanya 15% tapi kayaknya sama-sama aja potongan ke kita," ungkap Sudarto.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Driver lainnya, Alam, mengatakan dirinya juga senang tarif naik. Namun, Alam menyimpan kekhawatiran tersendiri dengan adanya kenaikan tarif. Hal itu adalah penumpang jadi sepi karena tarif makin naik.

"Ya tadi sih narik udah ada yang ngeluh. Yang ngeluh ya ngeluh, yang ngerti ada juga sih. Cuma memang tarif makin tinggi khawatirnya penumpang sepi, cari alternatif lain," sebut Alam ditemui di tempat yang sama.

Alam justru mengeluhkan hal lain di luar pengaturan tarif ojol. Hal itu adalah kenaikan harga BBM yang menurutnya kurang tepat waktunya. Kenaikan harga BBM ini berdampak besar ke modal narik, selain itu harga-harga kebutuhan pokok juga makin naik.

"Saya sebenarnya malah kesel sama pemerintah naikin BBM, kalau BBM kagak naik wah senang kita tarif naik. Kan modal jadi naik, tarif naik ya nombokin itu aja jadinya. Kita kan baru aja merdeka nih nggak ada lockdown segala macam, bisa leluasa malah dipukul harga BBM," cerita Alam.

Sementara itu, Yanuar, driver lainnya belum mau berspekulasi banyak soal kenaikan tarif ini ke pendapatannya. Dia bilang butuh waktu seminggu ke depan untuk tahu apakah kenaikan tarif ini berasa untuk koceknya atau tidak. Cuma yang jelas dia cukup senang ada kenaikan tarif di tengah kenaikan harga BBM.

"Kalau dibilang senang ya senang, kan BBM naik. Ngaruhnya kayak apa ke kita, saya mau lihat seminggu dulu deh. Cuma sih naik tarif mungkin bisa ringanin beban buat beli bensin," kata Yanuar.

Seperti Sudarto, Yanuar juga berharap agar potongan aplikasi bisa turun. Dengan begitu kenaikan tarif ojol bisa lebih banyak dirasakan oleh driver.

"Naiknya kan nanggung, Rp 800 perak aja jarak dekat. Harusnya potongan aplikasinya diturunin, biar makin banyak ke kita dapatnya," pungkas Yanuar.


Hide Ads