Jakarta -
Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) telah melangsungkan acara Pengambilan Nomor Urut Calon Ketua Umum BPP HIPMI di Ballroom 3 The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta.
Ketiga Calon Ketua Umum (Caketum) BPP HIPMI adalah Akbar Himawan Buchari, Bagas Adhadirgha, dan Anggawira. Ketiganya mengusung program yang sangat berbobot.
Caketum Nomor Urut Satu, Akbar Himawan Buchari berfokus mengusung program pengembangan sistem informasi organisasi HIPMI yang berbasis digital. Ia juga berjanji akan mendorong pengadaan big data HIPMI yang terintegrasi dengan database bidang usaha anggota HIPMI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya siap mengusung program mewujudkan HIPMI sebagai organisasi kader pengusaha muda yang mandiri, modern, dan bermanfaat untuk anggota demi Indonesia yang lebih maju. Selain meningkatkan kualitas sistem pengkaderan HIPMI yang mampu menghadirkan karakter leadership yang kompetitif, akses permodalan yang terintegrasi dengan keanggotaan HIPMI juga sangat diperlukan," ujar Akbar, pada keterangannya (11/9/2022).
Menurut Wakil Ketua Umum BPP HIPMI itu, dirinya siap lahir bathin menahkodai HIPMI andaikan diberikan amanah oleh teman-teman HIPMI se-Indonesia pada forum Munas nanti. HIPMI adalah keluarga besar yang sedang menunaikan tugas dan tanggungjawab sebagai kader HIPMI dengan mencari figur ketua umum melalui proses Munas yang sah dan legal, sebagaimana yang diatur dalam konstitusi organisasi.
"Insya Allah saya siap memimpin HIPMI kalau amanah itu diberikan kepada saya. Sebagai kader HIPMI yang berproses dari bawah, saya ingin memberikan yang terbaik buat organisasi ini, tempat dimana saya tumbuh dan besar," ucapnya.
Caketum Nomor Urut Dua, Bagas Adhadirgha lebih berfokus pada program kerjanya yaitu program inkubator nasional melalui program tiga pilar termasuk peran HIPMI dalam mendorong realisasi program prioritas pemerintah. Ia juga bertekad membawa misi untuk semakin banyak menciptakan pengusaha muda baru untuk bisa memperkuat ekonomi Indonesia.
"Pemimpin HIPMI ke depan harus mampu mengoptimalkan lagi position sebagai mitra strategis utama pemerintah baik di pusat maupun daerah, serta memiliki integritas maupun performance sebagai komitmen untuk menjalankan dan mengembangkan roda organisasi," ungkap Bagas.
Sekretaris Jenderal BPP HIPMI itu ingin menciptakan setidaknya satu juta pengusaha muda baru selama tiga tahun ke depan. Menurutnya, saat ini jumlah pengusaha muda di tanah air belum cukup ideal.
"Saya optimistis pada 2030, Indonesia memiliki jumlah pengusaha 7 sampai 8 persen dan berharap Indonesia semakin maju. HIPMI akan terus menciptakan para wirausahawan baru untuk memberikan dampak yang nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan mudah-mudahan itu bisa meningkat dari 3,1 persen menjadi 4 atau 5 persen," kata CEO Asia Aero Technology.
Ia menegaskan, membesarkan HIPMI di tengah tantangan kondisi ekonomi global yang tidak menentu tidak akan mampu dilaksanakan seorang diri, melainkan harus bersama seluruh anggota HIPMI dari Aceh sampai Papua.
"Dengan rendah hati, saya memohon bantuan dukungan dan support kawan-kawan untuk menjemput kemenangan ke depan. Menjadi pengusaha yang lebih baik dan memperkuat ekonomi Indonesia," tuturnya.
Sedangkan Caketum Nomor Urut Tiga, Anggawira juga tampak sangat menjanjikan dengan programnya. Salah satunya yaitu HIPMI harus mampu menghasilkan banyak pengusaha yang lebih banyak lagi agar bisa memberikan lapangan pekerjaan.
"Kita targetkan Indonesia bisa cetak banyak jumlah pengusaha kita perlu siapkan mekanisme dan pelatihan yang terstruktur agar bisa lahirkan pengusaha by design," ujar Anggawira.
Maka dari itu, ke depan dirinya menargetkan banyak pengusaha muda yang tidak hanya terlahir di perkotaan terutama di Pulau Jawa, namun juga lahir dari wilayah di luar Pulau Jawa. Dengan begitu, sumber daya manusia (SDM) yang berada di luar Pulau Jawa memiliki lapangan kerja yang beragam.
"Banyak sebenarnya pengusaha di luar Pulau Jawa. Hanya saja perlu dikawal sehingga bisa konsisten. Dengan begitu akan membuka lapangan kerja untuk masyarakat disana. Sehingga tidak perlu lari ke Jakarta untuk mencari kerja. Kita perlu siapkan roadmap untuk membantu pemerintah dalam pemerataan ekonomi kita ke depan," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, di tengah pemulihan ekonomi, banyak pengusaha yang sudah mulai bangkit. Melihat hal itu, Anggawira akan memberikan akses selebar-lebarnya, kemudian dikawal dalam suatu ekosistem yang bisa membuat anak-anak muda yang sudah tertarik ke dunia usaha untuk tetap bisa konsisten.
"Karena zaman sekarang ini banyak yang sudah jadi pengusaha, belum apa-apa balik lagi menjadi pekerja. Sehingga, butuh presistensi dengan ekosistem yang saling mendukung," tuturnya.
Adapun fasilitas yang akan dibantu oleh HIPMI kepada para pengusaha kecil, kata Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI, selain pemberian edukasi, namun juga pembiayaan yang didapatkan dari hasil kerjasama dengan korporasi maupun perbankan.
"Kami di Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI sudah lakukan konsolidasi program di berbagai provinsi dalam hal solusi pembiayaan produktif untuk pengusaha muda. Alhamdulilah respon positif dan cukup banyak anggota HIPMI yang sudah berhasil disupport modal melalui program yang kita lakukan. Ini akan terus kita geriliakan bagaimana program HIPMI bisa benar-benar adaptif, relevan dengan perkembangan zaman dan membawa dampak positif untuk anggota HIPMI khususnya," ujar Anggawira yang juga Komisaris Utama Jaya Samudra Karunia Group, perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur logistik energi.