Jokowi Colek Anies Cs Wanti-wanti Kenaikan Harga Beras

Jokowi Colek Anies Cs Wanti-wanti Kenaikan Harga Beras

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 13 Sep 2022 13:47 WIB
Presiden Jokowi mengakui kenaikan harga BBM akan memberikan pengaruh laju inflasi. Jokowi meminta pemerintah daerah ikut meredam kenaikan laju inflasi tahun ini.
Presiden Joko Widodo. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kenaikan harga BBM akan berimbas pada kenaikan harga barang-barang atau inflasi. Untuk itu dirinya meminta pemerintah daerah untuk mewaspadai hal tersebut.

Salah satu yang disinggung Jokowi adalah harga beras. Dirinya pun berpesan kepada pimpinan pemda untuk mengantisipasi lonjakan harga beras.

"Jadi hati-hati kalau harga beras di daerah bapak ibu sekalian itu naik. Meski hanya Rp 200 atau Rp 500 perak itu segera diintervensi. Karena itu menyangkut kemiskinan di kabupaten, di kota provinsi yang bapak ibu pimpin itu akan langsung bisa naik angka kemiskinannya," ucapnya dalam Pembahasan Pengendalian Inflasi dengan Seluruh Kepala Daerah Secara Hybrid, kemarin Senin (12/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menegaskan hal itu karena menurutnya amukan inflasi atau kenaikan harga barang-barang pokok akan berampak langsung ke daya beli masyarakat. Ujungnya bisa mendorong angka kemiskinan.

"Supaya kita juga tahu bahwa akibat inflasi tersebut terutama yang berkaitan dengan harga pangan ini hati-hati. Kontribusi harga pangan terhadap kemiskinan itu 74%," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Jokowi pun meminta pemerintah daerah untuk bekerjasama dalam upaya meredam inflasi tahun ini. Pemerintah pusat sendiri sudah membuat aturan bahwa sebesar 2% dari alokasi dana transfer umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) di daerah bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka meredam dampak kenaikan harga BBM.

"Ini 2% bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM. 2% bentuknya bisa bansos, terutama pada rakyat yang sangat membutuhkan. Nelayan misalnya harian menggunakan solar, ini bisa dibantu dengan mensubsidi mereka, ojek misalnya ini juga menggunakan BBM bisa di bantu dari subsidi ini," terangnya.

Menurut data yang dipegang Jokowi, per hari ini 2% dari DAU bisa mencapai Rp 2,17 triliun. Sementara untuk belanja tak terduga ada sebesar Rp 16,4 triliun, dan baru digunakan Rp 6,5 triliun.

Jokowi melanjutkan pemda juga bisa memanfaatkan 2% dari DAU dan DBH digunakan untuk membantu pelaku UMKM dalam pembelian bahan baku. Selain itu juga Jokowi mengusulkan diberikan subsidi untuk transportasi umum.




(das/das)

Hide Ads