Salut! Orang Tajir Ini Sumbang Rp 44 T Demi Selamatkan Bumi

Yvon Chouinard, pendiri merek fesyen kegiatan outdoor, Patagonia, mengumumkan keputusan mengejutkan. Dia memutuskan untuk menyerahkan perusahaannya kepada yayasan amal.

Ke depannya, semua keuntungan bersih yang didapat perusahaan dan tidak diinvestasikan dalam menjalankan bisnis akan digunakan untuk memerangi dampak perubahan iklim.

"Bumi sekarang adalah satu-satunya pemegang saham kami," kata perusahaan dalam keterangan pada website resminya, dilansir dari BBC, Jumat (16/9/2022).

Adapun keuntungan Patagonia yang akan disumbangkan untuk memerangi dampak perubahannya iklim akan berjumlah sekitar US$ 100 juta per tahun atau sekitar Rp 1,4 triliun (dalam kurs Rp 14.800). Semua bergantung pada kesehatan perusahaan dan dinamika pasar.

Sementara itu menurut New York Times, nilai perusahaan Patagonia saat ini mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 44,7 triliun (kurs Rp 14.900).

Label fesyen itu telah memiliki pengguna yang mengkultuskan diri karena gerakan-gerakan keberlanjutan untuk lingkungan. Seperti menjamin pakaiannya seumur hidup dan juga menawarkan perbaikan dengan harga terjangkau.

Patagonia menjadi makin terkenal dengan iklan berjudul 'jangan beli jaket ini'. Perusahaan meminta pembeli untuk mempertimbangkan biaya terhadap lingkungan jika membeli jaket produk Patagonia.

Yvon Chouinard sendiri selalu mengatakan dia sebetulnya tidak pernah ingin menjadi pengusaha. Chouinard sejatinya hanyalah seorang fanatik panjat tebing. Dia memulai bisnis sebagai membuat paku panjat logam untuk dirinya dan teman-temannya untuk dijepit ke batu.

Kemudian, bisnisnya makin besar dan pada akhirnya menciptakan sebuah merek pakaian olahraga yang sangat sukses dengan pengikut setia. Patagonia sendiri didirikan pada tahun 1973. Kini, kekayaan bersih Chouinard diperkirakan mencapai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,7 triliun.

Nama Chouinard sendiri bolak-balik masuk dalam daftar orang terkaya. Hanya saja, dia selalu menghindar dari statusnya sebagai orang terkaya. "Saya takut dan tidak nyaman dilihat sebagai miliarder," kata Chouinard.