AirAsia Ride Mau Mengaspal di RI, Mampu Goyang Dominasi Grab-Gojek?

AirAsia Ride Mau Mengaspal di RI, Mampu Goyang Dominasi Grab-Gojek?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 15:31 WIB
ojol
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
Jakarta -

AirAsia Ride bakal muncul jadi penantang baru bagi Gojek-Grab di pasar transportasi online tanah air. Layanan ride hailing asal Malaysia itu bakal membuka operasional taksi online di Pulau Bali mulai bulan November mendatang.

Lalu, bisa kah AirAsia Ride menggoyang dominasi Grab-Gojek yang nampaknya sudah menguasai pasar transportasi online di Indonesia?

Menurut pengamat transportasi Darmaningtyas pada hakikatnya banyaknya penyedia layanan akan sangat baik bagi masyarakat. Dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan pilihan terbaik, potensi penguasaan pasar pun bisa diminimalisir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemunculan AirAsia ini yang pasti kalau untuk konsumen makin banyak pilihan akan makin baik," sebut Darmaningtyas ketika dihubungi detikcom, Senin (19/9/2022).

Dia sendiri cukup yakin AirAsia Ride mampu bertahan dan bersaing di pasar transportasi online yang ada di Indonesia. Apalagi dengan nama dan pengalaman AirAsia sebagai salah satu maskapai besar di Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

Pengalaman dan nama besar sebagai maskapai ini menurutnya dapat digunakan AirAsia untuk memberikan pelayanan yang berbeda dari pesaingnya. "Meski di industri penerbangan, tapi AA (AirAsia) kan dah punya pengalaman panjang melayani konsumen," ungkap Darmaningtyas.

Tambah lagi, Darmaningtyas menyatakan kabarnya AirAsia Ride bakal menampung para driver menjadi karyawan. Maka bukan tidak mungkin, para driver taksi online yang sudah ada saat ini akan berbelok ke AirAsia. Ini menjadi nilai tambah bagi AirAsia Ride untuk mendapatkan sumber daya terbaik dan ujungnya untuk bersaing dengan pesaingnya di Indonesia.

"Yang saya dengar, AirAsia akan menjadikan driver sebagai karyawan, bukan mitra. Kalau betul, mereka menjadikan driver sebagai karyawan maka banyak driver Gojek dan Grab yang akan pindah ke AA, sehingga bisa menggoyang pasar Gojek dan Grab," papar Darmaningtyas.

"Itu justru lebih baik karena akan menimbulkan persaingan yang sehat dan menguntungkan driver maupun masyarakat," sebutnya.

Dari sisi penguasaan pasar, menurut ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira langkah AirAsia menggoyang Grab-Gojek akan cukup sulit. Apalagi yang dilawan AirAsia ekosistem aplikasinya sudah sangat lengkap dan kuat.

"Pasar ride hailing sebenarnya sudah terbilang jenuh ya, persaingan ketat sekali. Market share sepertinya susah merebut dari pemain lama. Kemudian ekosistem dari pemain transportasi online yang sudah ada juga lengkap ada e-commerce, pesan antar makanan, sampai ewallet dan paylater," papar Bhima ketika dihubungi detikcom.

Bhima mengungkapkan AirAsia Ride harus siap-siap merogoh kocek modal dalam-dalam untuk promo kalau ingin mengejar penguasaan pasar dan menggoyang dominasi Gojek-Grab dalam waktu singkat.

"Dari awal kehadiran transportasi online cara bersaing juga dengan bakar uang, beri promo dan diskon yang besar. Apa Air Asia mau cara yang sama? Kalau hanya tumbuh organik, sepertinya akan sangat susah merebut market share," kata Bhima.




(hal/das)

Hide Ads