Petani Bisa Manfaatkan Jerami Jadi 'Pupuk', Hasil Panen Jadi Tambah Banyak?

Petani Bisa Manfaatkan Jerami Jadi 'Pupuk', Hasil Panen Jadi Tambah Banyak?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 17:10 WIB
Disebut kota metropolitan dengan belantara beton, rupanya Jakarta masih memiliki lahan persawahan. Tepatnya di Rorotan, Cilincing, Jakut.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Petani bisa memanfaatkan bahan organik tanah melalui pengembalian jerami hasil pengomposan di dalam area persawahan (insitu). Ini merupakan salah satu inovasi Pupuk Indonesia Grup melalui program D'Komposer dengan cara memperbaiki kualitas tanah pertanian.

Senior Project Manager (SPM) Creating Shared Value (CSV) Pupuk Indonesia, Dwi Pudyasmoro Basuki mengatakan D'Komposer memanfaatkan produk hayati dari anak perusahaan Pupuk Indonesia Grup salah satunya Biodex milik Pupuk Kaltim sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan.

"Pupuk Indonesia Grup secara konsisten berperan aktif dalam mendukung program penurunan emisi atau net zero emission pemerintah yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026. Dalam rangka berkontribusi pada capaian program tersebut, Pupuk Indonesia Grup berkomitmen menjadi solusi pertanian berkelanjutan," ungkap Dwi dalam keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui program D'Komposer yang menggunakan Biodex atau biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan. Biasanya banyak pelaku pertanian yang masih membakar jerami sisa panen yang menghasilkan residu dalam bentuk gas dan limbah tersebut menjadi penyumbang dalam peningkatan emisi karbon pada lingkungan.

Dwi mengungkapkan program D'Komposer sebagai salah satu upaya memperbaiki kualitas lahan pertanian secara berkelanjutan melalui peningkatan kandungan C organic pada tanah. Limbah jerami sisa panen dioptimalisasi melalui pengomposan yang memberikan nilai tambah pada keberlangsungan lahan pertanian.

ADVERTISEMENT

"Tidak hanya itu, melalui program D'Komposer ini, Pupuk Indonesia Grup turut mengajak saudara sekalian untuk mulai sadar dan menerapkan perlakuan pertanian dengan melakukan pemupukan berimbang," jelas Dwi.

Lebih lanjut Dwi mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia Grup juga akan melaksanakan program D'Komposer di tujuh provinsi secara bertahap, seperti di Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jogjakarta.

Pupuk Indonesia selaku holding mengapresiasi PT Pupuk Kalimantan Timur selaku pelaksana program D'Komposer yang telah mengaplikasikan Biodex pada lahan seluas 50 ha, yang masing-masing 25 ha di Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Bone. Produk Biodex ini merupakan salah satu hasil riset unggulan Pupuk Indonesia Grup, yang berfungsi sebagai komposting bahan organik yang ramah lingkungan dengan waktu yang relatif singkat.

Pengaruh ke hasil panen? Berlanjut ke halaman berikutnya.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan bahwa program D'Komposer merupakan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan Creating Shared Value (CSV), yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani berdampak terhadap proses bisnis perusahaan.

Dari hasil implementasi D'Komposer menggunakan Biodex tercatat mendapat peningkatan nilai C-organik jelang panen di angka 0,54 atau lebih tinggi dibanding lahan tanpa Biodex, dengan rata-rata nilai C-organik hanya 0,15. Begitu juga dengan potensi hasil panen, didapati kenaikan produktivitas mencapai 9,9 ton per ha, atau naik 4 ton lebih dari panen sebelumnya sebesar 5,8 ton per ha.

"Selain itu, nilai potensi dekarbonisasi melalui pengembalian jerami menggunakan Biodex pada program D'Komposer mencapai 218,99 ton CO2 Equivalent. Hal ini menunjukkan jika jerami bisa kita olah menjadi unsur organik tanpa ada lagi emisi yang dihasilkan akibat pembakaran," kata Teguh.

Menurut Teguh, Pupuk Kaltim juga menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 32,50% pada 2030, dengan menerapkan aspek Environment, Social and Governance (ESG). Langkah ini diaplikasikan dalam program inovatif berkelanjutan, untuk memberi nilai tambah dan manfaat bagi para petani dalam mendorong optimalisasi sektor pertanian Nasional.

Sesuai dengan prinsip CSV, Pupuk Kaltim menekankan implementasi D'Komposer untuk memberi dampak langsung terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan kapasitas petani, yang sejalan dengan prioritas program TJSL perusahaan berdasarkan arahan Kementerian BUMN.

"Ini salah satu wujud peran aktif Pupuk Kaltim dalam memperbaiki kualitas tanah untuk mendukung pertanian berkelanjutan, di samping kontribusi terhadap penanggulangan perubahan iklim dunia," ungkap Teguh.


Hide Ads