Hampir 11 juta orang sekarang menunggak tagihan mereka sementara lebih dari 5 juta orang tidak memiliki makanan. Demikian bunyi penelitian terbaru yang mengungkapkan orang Inggris melewatkan makan 'hanya untuk menyalakan lampu'.
Mengutip laporan The Guardian, Kamis (22/9/2022), diperkirakan 20% orang dewasa Inggris, atau 10,9 juta orang, menunggak satu atau lebih tagihan rumah tangga. Menurut laporan Money Advice Trust, angka ini naik 3 juta sejak Maret.
Berdasarkan survei badan amal Opinium terhadap 2.000 orang dewasa Inggris pada bulan Agustus, ditemukan bahwa 5,6 juta telah kehilangan makanan dalam tiga bulan terakhir sebagai akibat dari krisis biaya hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking beratnya biaya hidup, hampir 8 juta orang telah menjual barang pribadi atau rumah tangga untuk membantu membayar tagihan.
Joanna Elson, kepala eksekutif badan amal itu, mengatakan jaminan harga energi pemerintah telah meredakan ketakutan akan kenaikan tagihan di masa depan. Sayang, jutaan kerusakan sistem keuangan di tingkat rumah tangga sudah terlanjur terjadi.
"Banyak rumah tangga sudah menghadapi pilihan yang tidak mungkin, seperti makan mana yang harus dilewati hanya untuk menyalakan lampu," kata Elson. Badan amal itu meminta pemerintah untuk menggunakan anggaran minggu ini untuk memberikan dukungan yang ditargetkan bagi mereka yang berpenghasilan terendah.
Badan amal itu menemukan bahwa banyak rumah tangga tidak punya ruang gerak yang tersisa dalam anggaran mereka untuk mengatasi kenaikan harga-harga dan biaya hidup. Terungkap, 41% responden mengaku telah memotong semua pengeluaran yang tidak penting.
Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga energi yang tinggi membuat jutaan orang kesulitan lantaran biaya energi kini jadi tidak terjangkau. Faktanya, sekitar 10,7 juta orang telah melihat tagihan energi mereka naik Β£ 100 atau lebih sebulan sejak April.
Satu dari sembilan responden mengatakan, mereka sudah menunggak tagihan energi, sementara jumlah yang sama mengatakan pemasok energi mereka telah meningkatkan biaya atau tagihan bulanan mereka ke tingkat yang tidak mampu mereka bayar.
Lonjakan biaya energi berarti lebih banyak orang meminjam uang untuk mencoba memenuhi kebutuhan. Badan amal itu memperkirakan bahwa lebih dari 15 juta orang harus menggunakan kredit untuk membayar kebutuhan pokok, sementara satu dari 10 harus meminjam uang dari keluarga atau teman.
Yang tak kalah miris, kenaikan biaya hidup juga membuat banyak perempuan yang terjun ke bisnis prostitusi. Mengutip data English Collective of Prostitution, jumlah perempuan yang menjadi pekerja seks komersial (PSK) meningkat 1/3 dari angka biasanya. Itu karena biaya hidup yang tinggi.
(dna/ang)