Para santri yang memiliki latar belakang keilmuan dan penjurusan yang sesuai untuk bergabung dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bisa melanjutkan pendidikan ikatan dinas di Politeknik Siber dan Sandi Negara setelah lulus dari pesantren.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta pada Rabu (21/9) kemarin.
"Dari Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, kota perjuangan Yogyakarta saya mengajak seluruh santriwan dan santriwati serta seluruh generasi muda Indonesia dengan iman dan takwa dan cinta tanah air untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan ruang siber nasional dengan cara belajar tekun dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.", ungkap Hinsa dalam keterangannya, dikutip Jumat (23/9/2022).
Hinsa berpesan kepada santri untuk mengaplikasikan apa yang sudah diajarkan dalam pesantren dalam kehidupan sehari-hari termasuk ketika berinteraksi dan menggunakan ruang siber. Ia juga mengajak segenap santri yang sedang menempuh pendidikan tingkat pertama untuk fokus belajar dan bijak menyaring informasi yang didapatkan dari ruang siber sebelum menggunakannya sebagai bahan pengambilan keputusan.
Seperti diketahui, di era digital arus informasi deras mengalir menjangkau seluruh sendi kehidupan tanpa batas ruang dan waktu. Pandemi Covid-19 menjadi titik balik begitu banyaknya aktivitas masyarakat memanfaatkan ruang siber.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di ruang siber ibarat pedang bermata dua, di satu sisi berbagai kemudahan dan peluang namun di sisi lain jenis dan ruang ancaman.
"Meski demikian, masih banyak yang belum aware dan acuh terhadap potensi ancaman di ruang siber. Hal tersebut tentu perlu adanya penyadaran serta literasi keamanan siber secara berkesinambungan," lanjutnya.
Lihat juga video 'Pemerintah Bentuk Timsus Urus Bjorka, Ruby Alamsyah: Seperti Gajah Lawan Semut':