Kecap Bango merupakan salah satu merek kecap yang sangat terkenal di Indonesia. Kecap ini jadi salah satu yang tertua di Indonesia, karena telah ada lebih dari 80 tahun, tepatnya sejak tahun 1928.
Kira-kira siapa ya pendiri Kecap Bango?
Berawal dari industri rumahan di Benteng, Tangerang pasangan suami-istri, Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio, membuat kecap di garasi rumahnya. Mereka memilih nama Bango dengan harapan produk kecap ini bisa terbang hingga ke mancanegara.
Pada tahun 1939-1947, kecap Bango sempat berhenti produksi karena bahan baku sulit didapatkan akibat perang. Mulai tahun 1950-1980, pabrik kecap Bango dipindah ke Jakarta dan mulai menjualnya dari pintu ke pintu di Jawa, Sumatera, dan Manado.
Akibat banyaknya permintaan, pabrik kecap Bango kembali dipindahkan ke Kemandoran pada rentang tahun 1980-1992. Lalu, pada rentang tahun 1992-1997 PT Unilever bekerja sama dengan Bango untuk membantu kecap Bango mengembangkan produk dengan sistem bagi saham. Saat itu, kecap Bango merupakan milik PT Anugrah Indah Pelangi dan PT Anugrah Damai Pratama.
Pada tahun 1997-1998, Kecap Bango membuka pabrik seluas 6 hektar di Subang untuk memenuhi permintaan yang terus bertambah. Pada tahun 2001, PT Unilever mengakuisisi Bango yang mana merupakan awal masuknya PT Unilever ke bisnis kecap.
Setelah diakuisisi, PT Unilever dengan keluarga Kartadinata mendirikian perusahaan patungan dengan nama PT Anugrah Laver. Di dalamnya, PT Unilever memiliki 65% saham PT Anugrah Lever sedangkan 35% sisa sahamnya dimiliki oleh PT Anugrah Indah Pelangi dan PT Anugrah Damai Pratama, pemilik kecap Bango.
Lalu pada tahun 2007, PT Unilever menguasai 100% saham PT Anugrah Lever setelah membeli sisa saham 35% milik PT Anugrah Indah Pelangi dan PT Anugrah Damai Pratama.
Sejak diakuisisi oleh PT Unilever hingga sekarang, kecap Bango tetap menjadi kecap unggulan di Indonesia.
(fdl/fdl)