Benarkah Xi Jinping 'Hilang' Kala Isu Kudeta Mencuat?

Benarkah Xi Jinping 'Hilang' Kala Isu Kudeta Mencuat?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 27 Sep 2022 07:58 WIB
Chinese President Xi Jinping attends the commemoration of the 110th anniversary of the Xinhai Revolution which overthrew the Qing Dynasty and led to the founding of the Republic of China, at the Great Hall of the People in Beijing on October 9, 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)
Presiden China Xi Jinping/Foto: AFP/NOEL CELIS
Jakarta -

Santer beredar rumor jika Presiden China Xi Jinping akan dikudeta militer. Isu ini bergerak liar di media sosial Twitter. Pihak pemerintah China juga belum mengonfirmasi kabar tersebut. Presiden Xi juga disebut hilang dan menjadi tahanan rumah.

Dikutip dari sbs.com.au sejumlah pengamat menyebutkan jika rumor tersebut tidak benar. Seorang pengamat Aadil Brar menyebut jika Xi kemungkinan besar sedang dikarantina. Hal ini karena Xi Jinping baru kembali dari SCO.

Sekadar informasi SCO ini adalah The Shanghai Cooperation Organization yang didirikan sebagai asosiasi multilateral untuk memastikan keamanan dan menjaga stabilitas di seluruh kawasan Eurasia. Perkumpulan ini bertujuan untuk menghadapi tantangan dan meningkatkan perdagangan serta kerja sama budaya dan kemanusiaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak ada kudeta. Sepertinya banyak akun di India yang mengangkat rumor itu," tulis Brar di akun Twitternya, dikutip dari sbs.com.au, Selasa (27/9/2022).

Brar juga mengunggah tangkapan layar dari situs web pelacakan penerbangan flighttrader24. Diia menyebut tak ada penerbangan yang dibatalkan di manapun. "Lihat jumlah penerbangan masuk dan keluar dari China," tulisnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian seorang akademisi dan mantan pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) Drew Thompson mengungkapkan desas desus penangkapan Xi ini tak boleh disepelekan.

Ini karena, sekarang sedang dalam kondisi politik yang sensitif. "Kudeta terhadap Xi Jinping bisa saja terjadi. Tapi rumor yang tersebar sepertinya tidak terjadi hari ini. Ini mungkin keinginan sejumlah pihak saja," ujar dia.

Rumor ini muncul menjelang pertemuan besar China's Community Party pada 16 Oktober mendatang. Nantinya di sana, Xi disebut akan memperpanjang masa jabatan untuk ketiga kalinya.




(kil/zlf)

Hide Ads