Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir menyinggung soal mirisnya kondisi pertanian di tanah air. Dengan kebutuhan pangan yang sangat tinggi, generasi masa kini justru tidak ada yang mau menjadi petani.
Menurut pengamatan Erick di media sosial seperti TikTok dan Instagram generasi muda saat ini tidak mau menjadi petani. Menurutnya mereka ogah jadi petani lantaran tidak ada jaminan masa depan yang cerah.
"Lihat, di TikTok, di IG, generasi muda tidak mau jadi petani. Kenapa? Masa depannya tidak ada," jelas Erick, dalam Konferensi Pers BUMN Next Gen 2022 di Jakarta Pusat, Rabu (28/09/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, menurut Erick, perlu adanya intervensi lebih lanjut dari pemerintah dengan stakeholder lainnya. Dengan demikian, ketahanan pangan RI dan kesejahteraan petani bisa diwujudkan.
Ironisnya, 50% lahan di Indonesia telah dialihfungsikan menjadi industri lain, sementara kebutuhan pangan terus meningkat. Di mana saat ini jumlah penduduk RI telah mencapai 273 juta jiwa.
"Pangan, 273 juta (penduduk) perlu makan. Pangan ini harus kita jaga. 50% tanah - tanah berubah untuk industri lain. Kalau terus berubah, nanamnya di mana? Kita harus pastikan keberlanjutan kehidupan petani kita," jelasnya.
Menurutnya kondisi ini pula yang menyebabkan hingga kini RI masih melakukan aktivitas ekspor untuk beberapa produk pertanian seperti gula konsumsi. Padahal, konsumsi gula juga terus meningkat.
"Kita terus impor gula konsumsi, padahal peningkatan gula konsumsi terus naik. Kapan kita sadar kalau kita harus impor terus?," ujar Erick.
Untuk keperluan susu pun, lanjut Erick, 80%-nya masih impor. Padahal, anak-anak Indonesia khususnya yang berusia dini 1-6 tahun perlu mengonsumsi susu untuk mencegah terjadinya stunting.
"Karena itu, kita harus berfikir lebar. Yang namanya industri gula bukan hanya buat konsumsi saja kan namun dengan adanya inovasi ini bisa jadi etanol. Bukan hanya untuk konsumsi saja," jelasnya.
Oleh karena itu, Ia mengaku sudah menugaskan BUMN Pangan untuk bisa menjadi offtaker dalam menyediakan semua kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
"BUMN jadi offtaker untuk petani harus berani. Di negara lain bisa, kenapa negara kita nggak bisa. Negara lain ketika libur panjang harganya enggak naik, ini kita jaga karena 273 juta jiwa perlu makan," ungkap Erick.
Tidak hanya itu, salah satu langkah yang diambil pihaknya sendiri yakni melalui Program Makmur untuk petani. Dimana Erick mengatakan, kini luasan lahan dari pilot project-nya telah mencapai 182 ribu.
"Program makmur yang tadinya kita pilot project hanya 50 ribu (luas lahan), sekarang sudah mencapai 182 ribu. Ada kelapa sawit, gula, padi, jagung. Ini bagian pembangunan ekosistem yang kita mau dan kembangkan," tutup.
(das/das)