Tertekan Inflasi, Pedagang Pasar Ngadu Banyak Barang Naik Harga

ADVERTISEMENT

Tertekan Inflasi, Pedagang Pasar Ngadu Banyak Barang Naik Harga

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 29 Sep 2022 18:15 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik beberapa waktu lalu akan memicu kenaikan inflasi. Dari perkiraan Bank Indonesia (BI) inflasi bulan September ini akan naik sebesar 0,77%.

Kenaikan inflasi ini disumbang oleh kenaikan harga BBM, telur, beras, tarif angkutan, dan rokok.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyebutkan tekanan inflasi ini berpotensi dapat menyebabkan turunnya daya beli masyakarat. Selain itu, naiknya berbagai harga barang di pasar juga telah membuat banyak pihak ketar-ketir, khususnya para pedagang pasar tradisional.

Sekretaris Jenderal APPSI Mujiburrohman memperkirakan tidak stabilnya harga kebutuhan pokok dan barang yang memiliki perputaran cepat di pasar akan terus berlangsung seiring dengan situasi ekonomi yang belum pasti.

"Sebelum desas-desus BBM saja, sudah banyak barang yang harganya naik. Yang ramai itu harga telur yang naik sampai ke Rp 31 ribu per kg, padahal biasanya hanya Rp 25 ribu per kg. Itu saja sudah banyak yang protes karena harganya terlalu mahal," kata dia dalam keterangannya, Kamis (29/9/2022).

Dia mengungkapkan saat ini angka pengunjung pasar juga akan semakin menurun apabila dampak inflasi tidak ditangani dengan baik. Pemerintah diminta lebih memperhatikan dan melihat dari sisi pedagang pasar yang harus mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar jika terjadi kenaikan inflasi.

"Saat ini, para pedagang pasar juga mengalami kesulitan modal. Kondisi masyarakat belum pulih benar sehingga daya beli masyarakat juga berkurang. Hasil (berjualan) saat ini hanya habis untuk makan dan kadang juga mengurangi modal," ujarnya.

Kepala Bidang Organisasi APPSI Don Muzakir menambahkan kenaikan harga barang memiliki efek ganda yang cepat. Dia mencontohnya situasli lainnya yang dapat menekan pedagang pasar ialah rencana kenaikan cukai rokok. Menurutnya rokok merupakan salah satu barang konsumen yang berpengaruh terhadap pendapatan dan penjualan pedagang pasar.

"Pedagang pasar dan asongan adalah pedagang yang merasakan dampaknya kalau kenaikan harga barang melonjak naik. Tidak hanya barang kebutuhan pokok, tapi kalau kenaikan cukai akan naik dengan tinggi lagi, maka para pedagang pun akan kesusahan untuk berjualan, padahal modalnya saja sudah besar sekali," jelas dia.

Maka dari itu, APPSI meminta pemerintah untuk mengkaji ulang berbagai kebijakan yang berlangsung saat ini. Kenaikan harga barang akan meningkatkan angka inflasi tahunan nasional yang merugikan seluruh pihak, baik bagi pedagang pasar maupun konsumen.

Muzakir juga berpesan agar pemerintah terus memantau perkembangan kondisi pedagang pasar dan sigap memberikan insentif yang dibutuhkan demi meningkatkan kesejahteraan mereka.

(kil/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT