7 Juta Orang Kantongi BLT Gaji Rp 600.000, yang Belum Tunggu Minggu Depan

7 Juta Orang Kantongi BLT Gaji Rp 600.000, yang Belum Tunggu Minggu Depan

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 30 Sep 2022 15:00 WIB
Infografis syarat & cara cek BLT subsidi gaji Rp 600 ribu
Foto: Infografis detikcom/Zaki Alfarabi: Ilustrasi BLT Gaji Rp 600.000
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan sebanyak 7 juta pekerja sudah menerima bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT gaji Rp 600 ribu. Penyaluran saat ini sampai tahap 3 dari 7 tahap.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan anggaran yang sudah digelontorkan untuk 7 juta pekerja penerima tersebut sebesar Rp 4,2 triliun dari keseluruhan anggaran Rp 8,8 triliun.

"Jadi sudah dibayarkan Rp 4,2 triliun atau 48,2% dari anggaran yang saat ini ada Rp 8,8 triliun," kata Isa dalam media briefing di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isa memperkirakan penerima BLT gaji 2022 hanya 14,6 juta orang dari yang sebelumnya diproyeksikan 16 juta orang. Angka ini diperoleh setelah dilakukan penyaringan untuk memastikan penerima tepat sasaran dan tidak menyasar ke PNS, TNI/Polri, maupun masyarakat yang sudah menerima bantuan sosial lain.

"Diperkirakan 14 juta lebih, nggak sampai 16 juta (orang yang menerima BLT gaji), 14,6 juta orang," ujarnya

ADVERTISEMENT

Bagi pekerja yang belum terima BLT gaji sampai hari ini, penyaluran akan kembali dilanjutkan pada minggu depan dan seterusnya sampai tahap 7. Jadi bagi yang merasa memenuhi syarat tetapi belum terima, mungkin kamu masuk penerima tahap 4 dan seterusnya.

"Insya Allah minggu depan BSU mungkin akan dimulai tahap 4," tutur Isa.

Isa menjelaskan bahwa BSU disalurkan ke pekerja yang memiliki rekening bank BUMN atau Himbara. Bagi yang tidak memiliki rekening Himbara, akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia (Persero) atau dibuatkan alternatif rekening.

"Mereka yang tidak punya rekening itu ada yang diusahakan dibukakan rekening sebetulnya, namun ada juga yang memang akses ke bank-banknya juga tidak mudah buat mereka itu akhirnya kemudian kembali dibayarkan lewat PT Pos," tutur Isa.

(aid/hns)

Hide Ads